MANAJEMEN PEMASARAN
Dosen:
Bukti Ginting,
SE.,MM.
KDS:
019
Disusun
Oleh:
Oky Putri liyanti
(021112125)
III
C Manajemen
Jurusan Manajemen S1
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Pakuan
Oktober
2013
BAB 6 ::: MENGANALISIS PASAR
KONSUMEN
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran dengan cara yang lebih baik daripada
para pesaing. Pemasaran selalu mencari kemunculan tren pelanggan yang
menunjukkan peluang pemasaran baru. Pemasaran yang berhasil mengharuskan
perusahaan berhubungan dengan penuh dengan pelanggan mereka.
A. Apa
yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen?
Perilaku
konsumen adalah studi
tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka. Pemasaran dapat memahami secara penuh teori dan
realitas perilaku konsumen. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor
budaya, sosial, dan pribadi. Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas
dan dalam.
Faktor
Budaya
Budaya
(culture) adalah determinan dasar
keinginan dan perilaku seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan
sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi
kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.
Hampir seluruh kelompok
manusia mengalami stratifikasi social
seringkali dalam bentuk kelas sosial,
divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun
secara hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku
yang sama.
Kelas sosial mempunyai beberapa karakteristik.
Pertama, orang-orang yang berada dalam masing-masing kelas cenderung mempunyai
kemiripan dalam cara berpakaian, pola bicara, dan preferensi. Kedua, orang
dianggap menduduki posisi lebih rendah atau lebih tinggi menurut kelas sosial.
Ketiga, kelompok variabel—misalnya,
pekerjaan, penghasilan, dan orientasi nilai—mengidentifikasikan kelas sosial,
alih-alih variabel tunggal. Keempat kelas sosial seseorang dalam tangga kelas
sosial dapat bergerak naik atau turun sepanjang hidup mereka. Kelas-kelas
sosial memperlihatkan berbagai preferensi produk dan merek di banyak bidang.
Faktor
Sosial
Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok
referensi, keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku
pembelian.
KELOMPOK
REFERENSI Kelompok
referensi (reference group)
seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka)
atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku orang tersebut. Kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok
keanggotaan (membership group).
Beberapa dari kelompok ini merupakan kelompok
primer (primary group), dengan
siapa seseorang berinteraksi dengan apa adanya secara terus menerus dan tidak
resmi, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Masyarakat juga
menjadi kelompok sekunder (secondary group), seperti agama,
professional, dan kelompok persatuan perdagangan yang cenderung lebih resmi dan
memerlukan interaksi yang kurang berkelanjutan.
Kelompok referensi
mempengaruhi anggota setidaknya dengan tiga cara. Mereka memperkenalkan
perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang, mereka mempengaruhi sikap dan
konsep diri, dan mereka menciptakan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi
pilihan produk dan merek. Orang juga dipengaruhi oleh kelompok di luar
kelompoknya. Kelompok aspirasional (asspirational group) adalah kelompok
yang ingin diikuti oleh orang itu: kelompok
disosiatif (dissociative group)
adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh orang tersebut. Pemimpin opini adalah orang yang
menawarkan nasihat atau informasi tentang produk atau kategori produk tertentu,
misalnya mana yang terbaik dari beberapa merek atau bagaimana produk tertentu
dapat digunakan.
KELUARGA Keluarga adalah organisasi pembeli konsumen yang paling penting dalam
masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama
yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi (family of orientation) terdiri dari
orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua, seseorang mendapatkan orientasi
terhadap agama, politik dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan
cinta.
Pengaruh yang lebih langsung
terhadap perilaku pembelian setiap hari adalah keluarga prokreasi (family of
procreation)—yaitu, pasangan dan anak-anak. Keterlibatan suami-istri dalam
pembelian sangat beragam berdasarkan kategori produk. Perubahan pola pembelian lainnya adalah
peningkatan jumlah dolar yang dihabiskan dan pengaruh langsung dan tidak
langsung anak-anak dan remaja. Pengaruh langsung menggambarkan saran,
permintaan, dan tuntutan anak-anak. Pengaruh tidak langsung berarti bahwa orang
tua mengenal merek, pilihan produk, dan prefrensi anak-anak mereka tanpa saran
atau permintaan mutlak.
PERAN
DAN STATUS Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok—keluarga,
klub, organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi penting dan membantu
mendefinisikan norma perilaku. Kita dapat mendefinisikan posisi seseorang dalam
setiap kelompok di mana ia menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Peran (role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan
seseorang. Setiap peran menyandang status.
Pemasar harus menyadari potensi simbol status dari produk dan merek.
Faktor
Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli;
pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup
dan nilai. Karena banyak dari karakteristik ini yang mempunyai dampak yang
sangat langsung terhadap perilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk
mengikuti mereka secara seksama.
USAHA DAN TAHAP SIKLUS
HIDUP Konsumsi dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang
dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu. Pemasar juga harus memperhitungkan
kejadian atau transisi hidup yang
penting—pernikahan, kelahiran, sakit, pindah tempat, perceraian, perubahan
karier.
PEKERJAAN DAN KEADAAN
EKONOMI pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi. Pilihan
produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat
dibelanjakan (tingkat, stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan asset
(termasuk persentase asset likuid), utang, kekuatan pinjaman dan sikap terhadap
pengeluaran dan tabungan. Jika indikator ekonomi menunjukkan resisi, pemasar
dapat mengambil langkah untuk merancang, memposisikan dan menentukan kembali
harga produk mereka atau memperkenalkan atau meningkatkan penekanan atas merek
diskon sehingga perusahaan dapat terus menawarkan nilai kepada pelanggan
sasaran.
KEPRIBADIAN
DAN KONSEP DIRI kepribadian
(personality) adalah sekumpulan
sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan
tahan lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembelian). Kepribadian
dapat menjadi variabel yang berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Kepribadiaan merek (brand personality) sebagai bauran
tertentu dari sifat manusia yang dapat kita kaitkan pada merek tertentu.
Jennifer Aaker dari Stanford meriset kepribadian merek
dan mengidentifikasikan sifat-sifat berikut:
1.
Ketulusan/sincerity (membumi, jujur, sehat, dan
ceria)
2.
Kegembiraan/excitement (berani, bersemangat,
imajinatif, dan modern)
3.
Kompetensi/competence (dapat diandalkan, cerdik dan
sukses)
4.
Kesempurnaan/sophisticated (kelas atas dan menarik)
5.
Ketahanan/ruggedness (petualang dan tangguh)
GAYA HIDUP DAN NILAI Orang-orang dan subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin
mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda.
Gaya
hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang
di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup
memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkungannya. Pemasar
meliputi hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. Sebagai gaya
hidup terbentuk oleh keterbatasan uang
atau keterbatasan waktu konsumen,
perusahaan yang bertujuan melayani konsumen dengan keuangan terbatas akan
menciptakan produk dan jasa murah. Konsumen yang mengalami keterbatasan waktu
cenderung multitugas (multitasking), melakukan dua atau
lebih pekerjaan pada waktu yang sama. Perusahaan yang bertujuan melayani mereka
akan menciptakan produk dan jasa yang nyaman bagi kelompok ini.
Keputusan konsumen juga
dipengaruhi oleh nilai inti (core value), sistem kepercayaan yang mendasari
sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam daripada perilaku atau sikap dan
menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka
panjang. Pemasar yang membidik konsumen berdasarkan nilai-nilai percaya bahwa
bila produk sesuai dengan kepribadian dalam diri konsumen, produk itu dapat
mempengaruhi kepribadian luar—perilaku pembelian konsumen.
B. Proses
Psikologis Kunci
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah
model respons ransangan yang diperlihatkan dalam peraga 1. Rangsangan pemasaran
dan lingkungan memasuki kesadaran konsumen, dan sekelompok proses psikologis
digabungkan dengan karakteristik konsumen tertentu menghasilkan proses
pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian. Tugas pemasaran adalah
memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan
pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis
kunci—motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori—mempengaruhi respons
konsumen secara fundamental.
Motivasi:
Freud, Maslow, Herzberg
Kebutuhan menjadi motif
(motive) ketika kebutuhan itu
meningkat sampai tingkat intensitas cukup sehingga mendorong kita bertindak.
Motivasi mempunyai dua arah—kita memilih satu tujuan di atas tujuan lainnya—dan
intensitas—energi yang kita gunakan untuk mengejar tujuan.
Tiga teori terkenal tentang
motivasi manusia—teori Sigmund Freud, Abraham Maslow, dan Frederick
Herzberg—membawa implikasi yang cukuup berbeda bagi analisis konsumen dan
strategi pemmasaran.
TEORI
FREUD Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis
yang membentuk perilaku seseorang sebagian besar adalah ketidaksadaran, dan
bahwa seseorang tidak dapat memahami secara penuh motivasinya sendiri. Satu
teknik yang disebut teknik tangga
(laddering) memungkinkan kita melacak motivasi seseorang dari motivasi
instrumental yang dinyatakan sampai motivasi yang lebih terminal. Kemudian
pemasar dapat memutuskan pada tingkat apa mereka akan mengembangkan pesan dan
daya tarik
TEORI
MASLOW Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang
didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya adalah bahwa
kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang
paling tidak menekan—kebutuhan psikologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan
sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri, seperti
yang terdapat pada peraga 2. Orang-orang akan berusaha memuaskan sebuah
kebutuhan penting, maka ia akan berusaha memuaskan kebutuhan penting
berikutnya.
|
TEORI
HERZBERG Frederick Herzberg mengembang teori dua faktor yang
membedakan ketidakpuasan/dissatisfer
(faktor yang menyebabkan kepuasan). Ketiadaan dissatisfier tidak cukup untuk memotivasi pembelian: harus ada satisfier. Teori Herzberg mempunyai dua
implikasi. Pertama, penjual seharusnya melakukan yang terbaik untuk menghindari
ketidakpuasan (misalnya, manual pelatihan yang buruk atau kebijakan layanan
yang buruk). Kedua, penjual harus mengidentifikasi setiap kepuasan atau
motivator utama pembelian di pasar dan kemudian memasok mereka.
Persepsi
Persepsi (perception)
adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan
informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Poin utamanya adalah
bahwa persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada
hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam
setiap diri kita. Orang bisa mempunyai persepsi berbeda tentang obyek yang sama
karena tiga proses pemahaman: atensi selektif, distorsi selektif dan retensi
selektif.
ATENSI
SELEKTIF Atensi/perhatian adalah alokasi pemrosesan
kapasitas terhadap beberapa rangsangan. Atensi sukarela adalah sesuatu yang
bermakna tak sukarela disebabkan oleh seseorang atau sesuatu. Atensi selektif
berarti bahwa pemasar harus bekerja keras untuk menarik atensi konsumen.
Berikut ini beberapa temuan:
1.
Orang cenderung lebih memperhatikan rangsangan yang
berhubungan dengan kebutuhannya saat ini
2.
Orang cenderung lebih memperhatikan rangsangan yang
mereka antisipasi
3.
Orang cenderung lebih memperhatikan rangsangan yang
deviasinya besar dalam hubungannya dengan ukuran normal rangsangan
DISTORSI
SELEKTIF Distorsi selektif (selective
distortion) adalah kecenderungan untuk menerjemahkan informasi dengan cara
yang sesuai dengan konsepsi awal. Konsumen sering mendistorsi informasi agar
konsisten dengan keyakinan dan ekspektasi dari merek dan produk yang ada
sebelumnya. Distorsi selektif dapat bekerja untuk keunggulan pemasar yang
memiliki merek kuat ketika konsumen mendistorsi informasi merek netral atau
tidak jelas untuk membuatnya lebih positif.
RETENSI
SELEKTIF Retensi selektif (selective
retention) akan membantu kita mengingat poin bagus tentang sebuah produk
yang kita sukai dan melupakan poin bagus tentang produk pesaing. Referensi
selektif sekali lagi bekerja untuk keunggulan merek-merek kuat. Hal ini juga
menjelaskan mengapa pemasar harus menggunakan pengulangan—untuk memastikan
pesan mereka tidak diabaikan.
PERSEPSI
BAWAH SADAR Sebuah topik yang telah mempesona banyak
pemasar adalah persepsi bawah sadar
(subliminal perception). Mereka
berpendapat bahwa pemasar menyisipkan pesan rahasia dan tersembunyi dalam iklan
atau kemasan. Meskipun jelas bahwa proses mental mencakup berbagai efek bawah
sadar yang kecil, tidak ada bukti yang mendukung pernyataan bahwa pasar dapat
mengendalikan konsumen secara sistematis pada tingkat tersebut, terutama dalam
hal mengubah keyakinan yang cukup penting atau keyakinan yang dipegang erat.
Pembelajaran
Pembelajaran
(learning) mendorong perubahan dalam
perilaku kita yang timbul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran percaya
bahwa pembelajaran dihasilkan melalui interaksi dorongan, rangsangan pertanda,
repons, dan penguatan. Dua pendekatan popular terhadap pembelajaran adalah
pengkondisian klasik dan pengkondisian operant
(instrumental).
Dorongan (drive) adalah rangsangan internal
kuat yang mendorong tindakan. Pertanda
(cue) adalah rangsangan minor yang
menentukan kapan, di mana, dan bagaimana seseorang merespons. Deskriminasi (discrimination) berarti kita telah belajar menyadari perbedaan
dalam sekumpulan rangsangan yang sama dan dapat menyesuaikan respons kita
menurut perbedaan itu. Bias hendonis (hendonis bias) mengatakan orang
mempunyai kecenderungan umum untuk mengaitkan keberhasilan kepada diri mereka
dan kegagalan kepada penyebab eksternal. Maka konsumen lebih sering menyalahkan
produk daripada diri mereka, memberikan tekanan kepada pemasar untuk
menjelaskan fungsi produk secara lebih cermat dalam kemasan dan lebel yang dirancang
dengan baik, iklan dan situs Web instruktif, dan seterusnya.
Memori
Ahli psikologis membedakan antara memori jangka pendek (short
term memory—STM)—penyimpanan
informasi temporer dan terbatas—dan memori
jangka panjang (long term memory—LTM) —penyimpanan yang lebih permanen
dan pada dasarnya tidak terbatas. Pandangan struktur memori jangka panjang yang
paling diterima secara luas mengasumsikan kita membentuk beberapa model
asosiatif. Misalnya, model memori
jaringan asosiatif (assosiative network
memory moodel) memandang LTM sebagai sekumpulan mode dan penghubung. Node adalah informasi
tersimpan yang dihubungkan dengan penghubung yang kekuatannya bervariasi. Semua
jenis informasi dapat disimpan dalam jaringan memori., termasuk informasi
verbal, visual, abstrak, dan kontekstual. Asosiasi
merek (brand association) terdiri
dari semua pikiran, perasaan, persepsi, citra, pengalaman, kepercayaan, sikap
dan sebagainya yang berkaitan dengan merek dan berhubungan dengan node merek.
PROSES
MEMORI Memori adalah proses yang sangat konstruktif, karena
kita tidak mengingat informasi dan
kejadian secara lengkap dan akurat. Pemrograman
memori menggambarkan bagaimana dan di mana informasi masuk ke dalam memori.
Kekuatan asosiasi yaang dihasilkan tergantung pada seberapa banyak kita memroses
informasi pada saat pemrograman (seberapa banyak kita memikirkannya, misalnya)
dan dengan cara apa. Salah satu alasan pengalaman pribadi menciptakakn asosiasi
merek yang begitu kuat adalah informasi tentang produk tersebut dapat
dihubungkan dengan pengetahuan yang ada. Riset iklan baru-baru ini di lapangan
menyarankan bahwa tingkat repetisi yang tinggi untuk iklan yang tidak
melibatkan konsumen dan tidak persuasif tampaknya tidak memiliki banyak dampak
penjualan dibandingkan tingkat repetisi yang rendah untuk iklan yang melibatkan
konsumen dan persuasif.
PENGAMBILAN MEMORI Pengambilan memori (memory
retrieval) merupakan cara informasi diambil dari memori. Menurut model
memori jaringan asosiatif, asosiasi merek yang kuat lebih mudah diakses dan
lebih mudah diingat oleh “aktivitas penyebaran”. Ada tiga fator yang sangat
penting.
Pertama, kehadiran informasi produk lain dalam memori dapat menghasilkan
pengaruh interferensi dan menyebabkan kita gagal mengenali atau bingung dengan
data baru. Kedua, waktu antara paparan terhadap informasi dan pemrograman
berpengaruh—semakin lama waktu tunda, semakin lemah asosiasi itu. Ahli
psikologi kognitif percaya bahwa memori sangat tahan lama, sehingga sekali
informasi tersimpan dalam memori, kekuatan kerusakan asosiasinya sangat lambat.
Ketiga, informasi mungkin tersedia
dalam memori tetapi tidak dapat diakses
(dapat diingat) tanpa tanda pemulih atau pengingat yang tepat.
C. Proses
Keputusan Pembelian: Model Lima Tahap
Perusahaan yang cerdas berusaha untuk memahami proses
keputusan pembelian pelanggan secara penuh—semua pengalaman mereka dalam
pembelajaran, memilih, menggunakan dan bahkan menyingkirkan produk. Periset
pemasar telah mengembangkan “model tingkat” proses keputusan pembelian (lihat
peraga 3). Konsumen melalui lima tahap: pengenalan masalalh, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku
pascapembelian. Jelas proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual
dan mempunyai konsekuensi dalam waktu lama setelahnya.
Pengenalan
Masalah
Proses pengembalian dimulai ketika pembeli menyadari
suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan
eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang—rasa
lapar,haus, seks—naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan: atau kebutuhan
bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Pemasar harus mengidentifikasi keadaan
yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejauh
konsumen. Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat
konsumen.
Pencarian
Informasi
Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan
dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini
seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah
produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif, mencari bahan bacaan, menelepon teman,
melakukan kegiatan online dan
mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut.
SUMBER INFORMASI
Sumber informasi
utama di mana konsumen dibagi menjadi empat kelompok:
§
Pribadi.
Keluarga, teman,
tetangga, rekan.
§
Komersial. Iklan situs Web, wiraniaga, penyalur, kemasan,
tampilan.
§
Publik. Media massa, organisasi pemeringkat konsumen.
§
Eksperimental. Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.
Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber ini
bervariasi degan kategori produk dan karakteristik pembeli. Secara umum,
konsumen menerima informasi terpenting tentang sebuah produk dari
komersial—yaitu sumber yang didominasi pemasar. Setiap sumber informasi
melaksanakan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Sumber
komersial biasanya melaksanakan fungsi informasi, sementara sumber pribadi
melaksanakan fungsi legitimasi atau evaluasi.
DINAMIKA PENCARIAN Melalui pengumpulan informasi,
konsumen mempelajari merek pesaing dan fitur mereka. Kotak pertama dalam
Peraga 4 memperlihatkan total kumpulan
merek yang tersedia bagi konsumen. Konsumen perorangan hanya akan mengetahui
sebagaian merek ini, kumpulan kesadaran. Beberapa
merek, kumpulan pertimbangan, akan
mengetahui kriteria pembelian awal. Pemasaran harus mengidentifikasi hierarki
atribut yang memandu pengambilan keputusan konsumen untuk memahami berbagai kekuatan persaingan dan bagaimana
berbagai kumpulan ini terbentuk. Proses mengidentifikasi hierarki ini disebut pembagian pasar (market partitioning).
Hierarki atribut juga dapat mengungkapkan segmen
pelanggan. Pembeli yang memutuskan harga lebih dahulu merupakan pembeli dominan
harga; mereka yang memutuskan jenis mobil lebih dulu (sport, penumpang, station
wagon) merupakan pembeli dominan jenis; mereka yang memutuskan merek mobil
lebih dulu merupakan pembeli yang dominan merek. Konsumen dominan
jenis/harga/merek membentuk satu segmen; pembeli kualitas/jasa/jenis membentuk
segmen lainnya. Setiap segmen mempunyai kelompok demografis, psikografis, dan
mediagrafis berbeda serta kelompok kesadadran, pertimbangan, dan pilihan yang
berbeda. Peraga 4 menjelaskan bahwa sebuah perusahaan harus menyusun strategi
agar mereknya dapat masuk ke dalam kelompok kesadaran, pertimbangan, dan
pilihan prospek. Perusahaan juga harus mengidentifikasi merek lain dalam
kelompok pilihan konsumen sehingga perusahaan dapat merencanakan daya tarik
kompetitif yang tepat. Selain itu, perusahaan harus mengidentifikasi sumber
informasi konsumen dan menevaluasi arti penting relatif mereka.
Evaluasi
Alternatif
Ada beberapa proses, dan sebagian besar model terbaru
melihat konsumen membentuk sebagian besar penilaian secara sadar dan rasional.
Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi:
Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing
produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan
manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Atribut minat pembeli
bervariasi sesuai produk—misalnya:
1.
Hotel—Lokasi, kebersihan, atmosfer, harga
2.
Obat
kumur—Warna,
efektivitas, kapasitas pembunuh kuman, rasa, harga
3. Ban—Keamanan, umur alur ban, kualitas kendaraan, harga
Konsumen akan
memberikan perhatian terbesar pada atribut yang menghantarkan manfaat yang
memenuhi kebutuhan. Kita sering dapat mensegmentasikan pasar suatu produk
berdasarkan atribut yang penting bagi berbagai kelompok konsumen.
KEYAKINAN DAN SIKAP Keyakinan dan sikap mempengaruhi perilaku pembelian. Keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriptif yang dipegang seseorang tentang
sesuatu. Sama pentingnya dengan sikap
(attitude), yaitu evaluasi dalam
waktu lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang, perasaan
emosional, dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau ide. Orang
mempunyai sikap hampir terhadap segala hal: agama, politik, pakian, musik,
makanan. Berikut ini adalah strategi untuk merangsang minat yang lebih besar
terhadap sebuah merek:
§
Merancang
ulang produk.
Teknik ini disebut reposisi nyata.
§
Mengubah
keyakinan tentang merek. Berusaha
mengubah keyakinan tentang merek disebut reposisi
psikologis.
§
Mengubah
keyakinan tentang merek pesaing. Strategi ini, disebut deposisi kompetitif, masuk akal ketika pembeli salah meyakini merek
pesaing mempunyai kualitas lebih baik daripada sebenarnya.
§
Mengubah
bobot arti penting. Pemasar
dapat berusaha membujuk pembeli untuk merekatkan lebih banyak arti penting pada
atribut-atribut di mana kerja merek sangat baik.
§
Memperhatikan
atribut yang terabaikan.
Pemasar dapat menarik perhatian pembeli ke atribut yang terabaikan, seperti
gaya atau kecepatan pemrosesan.
§
Mengubah
prinsip pembeli.
Pemasar dapat berusaha membujuk pembeli untuk mengubah tingkat prinsip mereka
untuk satu atau lebih atribut.
Keputusan Pembelian
Dalam melakukan maksud pembelian, konsumen dapat
membentuk lima subkeputusan: merek, penyalur, kuantitas, waktu dan metode
pembayaran.
MODEL NONKOMPENSASTORIS DARI PILIHAN KONSUMEN Modal ekspektansi nilai merupakan model kompensatoris, yaitu hal-hal
yang dianggap baik untuk sebuah produk dapat membantu menutup hal-hal yang
dianggap buruk. Tetapi konsumen sering mengambil “jalan pintas mental” dengan
menggunakan aturan (heuristik)
pilihan yang sederhana. Heuristik
adalah aturan sederhana atau jalan pintas mental dalam proses keputusan.
Dengan model nonkompensatoris (noncompensatory
model) pilihan konsumen, pertimbangan atribut positif dan negatif tidak
selalu saling mengurangi. Mengevaluasi atribut yang berada dalam isolasi
membuat konsumen lebih mudah mengambil keputusan tetapi juga meningkatkan
kemungkinan bahwa ia akan mengambil pilahan berbeda jika ia berpikir lrbih
rinci. Ada tiga heuristik pilihan
seperti itu.
1.
Dengan
heuristik konjungtif (conjungtive heuristic), konsumen
menempatkan tingkat cutoff minimum
yang dpaat diterima untuk setiap atribut dan memilih alternatif pertama yang
memenuhi standar minimum untuk semua atribut.
2.
Dengan
heuristik leksikografis (lexicographic heuristic), konsumen
memilih merek terbaik berdasarkan atribut yang dianggap paling penting.
3.
Dengan
heuristik eliminasi berdasarkan aspek (elimination-by-aspects heuristic),
konsumen membandingkan merek berdasarkan artibut yang dipilih secara
probabilistik—di mana probabilitas pemilihan atribut berhubungan positif dengan
arti pentingnya—dan menghilangkan merek yang tidak memenuhi batasan minimum
yang dapat diterima.
FAKTOR PENGINTERVENSI
Dua faktor umum
dapat mengintervensi anatara maksud pembeli dan keputusan pembelian (Peraga 5).
Yang pertama adalah sikap orang lain. Batas di mana sikap seseorang mengurangi
preferensi kita untuk sebuah alternatif tergantung pada dua hal: (1) intensitas
sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang kita sukai dan (2) motivasi
kita untuk mematuhi kehendak orang lain. Semakin intens sikap negatif orang
lain dan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan kita. Faktor kedua adalah
faktor situasional yang tidak
diantisipasi yang mungkin muncul untuk mengubah niat pembelian.
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau
menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko anggapan. Konsumen dapat menilai banyak jenis risiko dalam
membeli dan mengkonsumsi sebuah produk.
1. Risiko fungsional—Produk tidak bekerja sesuai harapan.
2. Risiko fisik—Produk mengancam kesejahteraan atau kesehatan fisik
pengguna atau orang lain.
3. Risiko keuangan—Produk tidak layak untuk harga yang dibayarkan.
4. Risiko sosial—Produk menimbulkan rasa malu dari orang lain.
5. Risiko psikologis—Produk mempengaruhi kesehatan jiwa pengguna.
6. Risiko waktu—Kegagalan produk menghasilkan biaya peluang untuk
menemukan produk memuaskan lainnya.
Pemasar harus memahami faktor-faktor yang mendorong
perasaan akan risiko dalam konsumen dan memberikan informasi dan mendukung
pengurangan risiko anggapan.
Perilaku Pascapembelian
Komunikasi pemasaran seharusnya memasok keyakinan dan
evaluasi yang memperkuat pilihan konsumen dan membantunya merasa nyaman tentang
merek tersebut. Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian.
Pemasaran harus mengamati kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan
penggunaan produk pascapembelian.
KEPUASAN PASCAPEMBELIAN Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan
produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa; jika memenuhi harapan, konsumen puas; jika melebihi harapan, konsumen sangat puas. Perasaan ini menentukan apakah pelanggan membeli
produk kembali dan membicarakan hal-hal menyenangkan atau tidak menyenangkan
tentang produk itu kepada orang lain. Semakin besar kesenjangan antara harapan
dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan yang terjadi.
TINDAKAN PASCAPEMBELIAN Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali.
Pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek kepada
orang lain. Di pihak lain, konsumen yang kecewa mungkin mengabaikan atau
mengembalikan produk. Tindakan pribadi mencakup keputusan untuk berhenti
membeli produk (opsi keluar) atau
memperingatkan teman (opsi suara).
Komunikasi pascapembelian kepada pembeli menghasilkan pengembalian produk dan
pembatalan pesanan yang lebih sedikit.
PENGGUNAAN DAN PENYINGKIRAN PASCAPEMBELIAN Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli menggunakan dan
menyingkirkan produk. Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat
konsumsi produk—semakin cepat
pembeli mengkonsumsi sebuah produk, semakin cepat mereka kembali ke pasar untuk
membelinya lagi. Salah satu peluang untuk meningkatkan frekuensi penggunaan
produk terjadi ketika persepsi konsumen tentang penggunaan mereka berbeda dari
kenyataan. Satu strategi untuk mempercepat penggantian adalah mengaitkan
tindakan menggantikan produk dengan liburan, kejadian, atau waktu tertentu
dalam satu tahun.
D. Teori
Lain Tentang Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses keputusan konsumen mungkin tidak selalu
berkembang dengan gaya perencanaan yang cermat. Berikut ini beberapa teori dan
pendekatan lain untuk menjelaskannya.
Tingkat
Keterlibatan Konsumen
Model ekspektansi nilai mengasumsikan tingkat
keterlibatan yang tinggi di pihak konsumen. Kita dapat mendefinisikan keterlibatan konsumen (consumer involvement) berdasarkan
tingkat keterlibatan dalam pemrosesan aktif yang dilakukan konsumen dalam
merespons rangsangan pemasaran.
MODEL KEMUNGKINAN ELABORASI Model kemungkinan elaborasi Richard Petty dan John Cacioppo, model yang banyak
dipakai mengenai formasi dan perubahan sikap, menggambarkan bagaimana konsumen
membuat penilaian, baik dalam keadaan keterlibatan rendah maupun tinggi. Ada
dua alat persuasi dalam model mereka: rute
pusat, di mana formasi atau perubahan sikap merangsang banyak pikiran dan
berdasarkan pertimbangan cermat dan rasional tentang informasi produk
terpenting; dan rute peripheral
(tepi), di mana formasi atau perubahan sikap mendorong jauh lebih sedikit
pikiran dan berasal dari asosiasi merek dengan pertanda peripheral positif
maupun negatif. Pertanda peripheral
bagi konsumen meliputi dukungan selebriti, sumber yang kredibel, atau semua
objek yang menghasilkan perasaan positif.
STRATEGI PEMASARAN KETERLIBATAN RENDAH Pemasar menggunakan empat teknik untuk mencoba mengubah produk
keterlibatan rendah menjadi produk dengan keterlibatan yang lebih tinggi.
Pertama, mereka dapat menghubungkan produk dengan sejumlah isu yang terlibat.
Kedua, mereka dapat menghubungkan produk dengan beberapa situasi pribadi.
Ketiga, pemasar dapat merancang iklan untuk memicu emosi kuat yang berhubungan
dengan nilai pribadi atau pertahanan ego. Keempat, pemasar mungkin mengiklankan
fitur penting. Pemasar harus memberi perhatian khusus untuk memberikan satu
atau lebih pertanda positif kepada konsumen untuk mengesahkan pilihan merek.
PERILAKU PEMBELIAN PENCARI KERAGAMAN
Beberapa situasi pembeli
ditentukan karakternya dengan keterlibatan rendah tetapi perbedaan mereknya
signifikan. Pemimpin pasar akan berusaha mendorong perilaku pembelian kebiasaan
dengan mendominasi ruang rak dengan beragam versi produk yang berhubungan
tetapi berbeda., menghindari kondisi kehabisan stok, dan sering mensponsori
iklan pengingat. Perusahaan pesaing akan mendorong pencarian keragaman dengan
menawarkan bunga harga yang lebih rendah, penawaran khusus, kupon, contoh
gratis, dan iklan yang berusaha memecah siklus pembelian dan konsumsi konsumen
dan menghadirkan alasan untuk mencoba sesuatu yang baru.
Heuristik
dan Bias Keputusan
Ahli teori keputusan berdasarkan perilaku berhasil
mengidentifikasi berbagai heuristik dan bias dalam pengambilan keputusan
konsumen setiap hari. Berbagai heuristik dan bias itu memainkan peran ketika
konsumen memperkirakan kemungkinan hasil atau kejadian di masa depan.
1. Heuristik
ketersediaan—Konsumen
mendasarkan prediksi mereka berdasarkan kecepatan dan kemudahan di mana satu
contoh hasil tertentu muncul di pikiran mereka.
2. Heuristik
representatif—Konsumen
mendasarkan prediksi mereka atas se-representatif atau semirip apa suatu hasil
dengan contoh lain.
3. Heuristik
penjangkaran dan penyesuaian—Konsumen
sampai pada penilaian awal dan kemudian menyesuaikannya berdasarkan informasi
tambahan.
Akuntansi
Mental
Akuntansi
mental (mental accounting) mengacu pada cara
konsumen mengkodekan, mengkategorikan, dan mengevaluasi hasil finansial dari
pilihan. Secara resmi, akuntansi mental adalah “kecenderungan untuk
mengkategorikan dana atau item nilai
meskipun tidak ada basis logis untuk
kategorisasi itu. Menurut Richard Thaler dari Chicago akuntansi mental
didasarkan pada sekelompok prinsip inti pertama.
1.
Konsumen
cenderung memisahkan keuntungan.
Ketika penjual mempunyai produk yang memiliki lebih dari satu dimensi positif,
alangkah baiknya jika konsumen dapat dibuat untuk mengevaluasi setiap dimensi
secara terpisah.
2.
Konsumen
cenderung mengintegrasikan kerugian.
Pemasar mempunyai keunggulan yang nyata dalam menjual sesuatu jika biasanya
dapat ditambahkan ke pembelian besar lainnya.
3.
Konsumen
cenderung mengintegrasikan kerugian yang
lebih kecil dengan keuntungan yang lebih besar. Prinsip “pembatalan”
mungkin menjelasskan mengapa penundaan pajak dari penghasilan bulanan tidak
terlalu dihindari dibandingkan pembayaran pajak lumpsum besar—penundaan yang lebih kecil akan mungkin diserap oleh
jumlah pembayaran yang lebih besar.
4.
Konsumen
cenderung memisahkan keuntungan kecil
daripada kerugian besar. Prinsip “lapisan perak” bisa menjelaskan
popularitas rabat pembelian yang besar.
Teori prospek (prospect
theory) menyatakan bahwa konsumen menentukan kerangka alternatif keputusan
mereka berdasarkan keuntungan dan kerugian menurut fungsi nilai. Konsumen
biasanya menghindari kerugian. Mereka cenderung melebih-lebihkan probabilitas
yang sangat rendah dan meremehkan probabilitas yang sangat tinggi.
Menentukan
Profil Proses Keputusan Pembelian Pelanggan
Bagaimana pemasar mempelajari tahap-tahap dalam proses
pembelian untuk produk mereka? Mereka dapat memikirkan bagaimana mereka sendiri
akan bertindak, dalam metode intropektif.
Mereka dapat mewawancara sejumlah kecil pembeli baru, meminta mereka mengingat
kejadian yang menyebabkan mereka melakukan pembelian, dalam metode retrospektif. Mereka dapat
menggunakan metode retrospektif untuk
menemukan konsumen yang berencana membeli produk dan meminta mereka
menceritakan jalan pikiran dalam proses pembelian yang mereka lalui, atau
mereka dapat meminta konsumen menjelaskan cara ideal untuk membeli produk,
dalma metode preskriptif. Setiap
metode menghasilkan gambaran langkah-langkah dalam proses. Berusaha memahami
perilaku pelanggan dalam hubungannya dengan produk tersebut memetakan sistem konsumsi pelanggan, siklus aktivasi pelanggan, atau scenario pelanggan.
BAB
7 ::: MENGANALISIS PASAR BISNIS
A. Apakah
Pembeli Organisasi itu?
Webster dan Wind
mendefinisikan pembeli organisasi (organizational buying) sebagai proses
pengambilan keputusan di mana melalui proses ini organisasi formal menetapkan
apakah proses mereka perlu membeli produk dan jasa dang mengidentifikasi,
mengevaluasi, serta memilih antara merek dan pemasok yang ada.
Pasar
Bisnis Versus Pasar Konsumen
Pasar
bisnis (bisiness market) terdiri dari semua
organisasi yang mendapatkan barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi produk
dan jasa lain yang kemudian dijual, disewakan atau dipasok ke organisasi lain.
Industri utama yang termasuk di dalam pasar bisnis ada pertanian, perhutanan,
dan perikanna; keuangan; dan asuransi; distribusi; serta jasa. Pemasar bisnis
mempunyai beberapa karakteristik yang sangat berlawanan dengan karakteristik
pasar konsumen:
§
Pembeli
yang lebih sedikit tetapi lebih besar. Pemasar bisnis biasanya berhubungan dengan pembeli
yang jauh lebih besar dibandingkan pemasar konsumen, terutama dalam industri.
§
Hubungan
pemasok-pelanggan
yang
erat. Karena basis pelanggan yang lebih kecil serta pengaruh dan
kekuatan pelanggan yang lebih besar, pemasok sering diharapkan bisa
menyesuaikan penawaran merek dengan kebutuhan pelanggan bisnis secara individu.
§
Pembelian
profesional.
Barang-barang bisnis sering dibeli oleh agen pembelian yang sudah terlatih,
yang harus mengikuti kebijakan, batasan, dan syarat pembelian organisasi
mereka.
§
Pengaruh
pembelian berganda.
Umumnya keputusan pembeli bisnis dipengaruhi lebih banyak orang. Komite
pembelian terdiri dari ahli-ahli teknik dan bankan manajemen senior menjadi
pihak yang sering melakukan pembelian barang-barang utama.
§
Panggilan
penjualan berganda.
Dalam kasus penjualan peralatan modal untuk proyek besar, perusahaan dapat melakukan
berbagai usaha untuk mendanai sebuah proyek, dan siklus penjualan—antara
menyebutkan tugas dan menghantarkan produk—sering diukur dalam waktu tahunan.
§
Permintaan
turunan. Permintaan
untuk barang bisnis pada dasarnya diturunkan dari permintaan barang konsumen.
§
Permintaan
inelastis. Total
permintaan untuk berbagai barang dan jasa bisnis bersifat inelastis-artinya,
tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan harga.
§
Permintaan
yang berfluktuasi.
Permintaan barang dan jasa bisnis cenderung lebih tidak stabil dibandingkan
permintaan barang dan jasa konsumen.
§
Pembeli
yang terkonsentrasi secara geografis. Konsentrasi produsen secara geografis membantu
mengurangi biaya penjualan. Pemasar bisnis harus mengamati perubahan regional
dalam industri tertentu.
§
Pembelian
langsung. Pembeli
bisnis sering membeli langsung dari produsen dan tidak melalui perantara,
terutama barang-barang yang rumit secara teknis atau mahal seperti computer mainframe atau pesawat terbang.
Situasi
pembelian
Pembeli bisnis harus memutuskan banyak hal sebelum
melakukan pembelian. Jumlahnya tergantung pada situasi pembelian: kompleksitas
masalah yang dihadapi, seberapa baru persyaratan pembelian, jumlah orang yang
terlibat, dan waktu yang diperlukan. Ketiga jenis situasi pembelian itu adalah
pembelian kembali langsung, pembelian kembali modifikasi, dan tugas baru.
PEMBELIAN KEMBALI LANGSUNG Dalam pembelian kembali langsung, departemen pembeli memesan kembali
persedian seperti persediaan kantor dan bahan kimia curah secara rutin dan
memilih pemasok dari daftar yang telah disetujui.
PEMBELI KEMBALI MODIFIKASI Pembeli ingin memodifikasi biasanya melibatkan kebutuhan pengiriman,
atau syarat lain. Pembeli kembali memodifikasi biasanya melibatkan peserta
tambahan dari kedua belah pihak.
TUGAS BARU Pembelian bisnis mengambil keputusan paling sedikit
dalam situasi pembeli kembali langsung dan paling banyak dalam situasi tugas
baru. Pembelian tugas baru adalah kesempatan dan tantangan terbesar pemasar.
Proses pembelian tugas baru melalui beberapa tahap: kesadaran, minat, evaluasi,
percobaan, dan penerapan. Dalam situasi tugas baru, pembeli harus menentukan
spesifikasi produk, batasan harga, jadwal dan waktu pengiriman, jadwal
pelayanan, jadwal pembayaran, jumlah pesanan, pemasok yang masuk daftar, dan pemasok
yang dipilih.
Pembelian
dan Penjualan Sistem
Banyak penjual yang telah menerapkan penjualan sistem
sebagai alat pemasaran. Salah satu varian dari penjualan sistem adalah penetapan kontrak sistem, di mana satu
pemasok tunggal menyediakan semua kebutuhan persediaan MRO pembeli
(pemeliharaan, perbaikan, operasi). Penjual mendapatkan manfaat dari biaya
operasi yang lebih rendah karena permintaan yang stabil dan penurunan pekerjaan
administratif. Penjualan sistem merupakan strategi pemasaran merupakan satrategi
pemasaran industri kunci dalam mengajukan penawaran untuk membangun proyek
industry skala besar. Dengan penjualan sistem, pelanggan menghadirkan sederet
spesifikasi dan syarat kepada pemasok.
B. Peserta
Proses Pembelian Bisnis
Agen pembelian berpengaruh besar dalam situasi pembeli
kembali langsung dan pembelian kembali modifikasi, sedangkan personel
departemen lain lebih berpengaruh dalam situasi pembelian baru. Personel
enjiniring biasanya mempunyai pengaruh besar dalam memilih komponen produk, dan
agen pembelian berperan utama dalam pemillihan pemasok.
Pusat
Pembelian
Pusat pembelian terdiri dari “semua individu dan
kelompok yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yang
memiliki beberapa tujuan yang sama berikut risiko yang timbul dari keputusan
tersebut”. Pusat pembelian meliputi semua anggota organisasi yang memainkan
salah satu dari tujuan peran dalam proses keputusan pembelian.
1. Pencetus (initiator)—Pengguna
atau orang lain dalam organisasi yang meminta pembelian sesuatu.
2. Pengguna (user)—Mereka
yang akan menggunakan produk atau jasa.
3. Pihak yang mempengaruhi (influencer)—Orang
yang mempengaruhi keputusan pembelian, sering dengan membantu mendefinisikan
spesifikasi dan menyediakan informasi untuk mengevaluasi alternatif-alternatif.
4. Pengambilan keputusan (decider)—Orang
yang memutuskan persyaratan produk atau pemasok.
5. Pemberi persetujuan (approver)—Orang
yang mengotoritaskan tindakan yang direncanakan oleh pengambil keputusan atau
pembeli.
6. Pembeli (buyer)—Orang
yang mempunyai otoritas resmi untuk memilih pemasok dan mengatur syarat
pembelian.
7. Penjaga gerbang (gatekeeper)—Orang
yang mempunyai kekuatan untuk mencegah penjual atau informasi agar tidak
menjangkau anggota pusat pembelian.
Pengaruh
Pusat Pembelian
Pusat pembelian biasanya meliputi beberapa peserta
yang mempunyai minat, otoritas, status, dan persuasivitas yang berbeda dan
kadang-kadang kriteria keputusan yang sangat berbeda. Pembeli bisnis juga
mempunyai motivasi, persepsi, dan preferensi pribadi yang dipengaruhi oleh
usia, penghasilan, pendidikan, posisi pekerjaan, kepribadian, sikap terhadap
risiko dan budaya. Kebutuhan pribadi memotivasi perilaku indivudu, tetapi
kebutuhan organisasi melegitimasi proses keputusan pembelian dan hasilnya orang
tidak membeli “produk”. Mereka membeli solusi bagi dua masalah: masalah ekonomi
dan pribadi. Artinya, keputusan pembeli industry bersifat “rasional” dan
“emosional” karena mereka melayani kebutuhan organisasi dan individual.
Penentuan
Target Pusat Pembelian
Untuk membidik usaha dengan tepat, pemasar bisnis
harus mengetahui: siapa peserta utama dalam pengambilan keputusan? Apa
keputusan yang mereka pengaruhi? Sejauh apa pengaruh mereka? Apa kriteria
evaluasi yang mereka gunakan? Pemasar bisnis tidak selalu tahu persis jenis
dinamika kelompok yang terjadi sepanjang proses pengambilan keputusan. penjual
kecil berkonsentrasi untuk menjangkau influencer
kunci. Penjual besar melakukan penjualan
multilevel yang mendalam untuk menjangkau peserta sebanyak mungkin. Perusahaan
harus sangat mengandalkan program komunikasi perusahaan mereka untuk menjangkau
pengaruh pembelian yang tersembunyi serta terus memberikan informasi kepada
pelanggan yang sudah ada.
C. Proses
Pembelian/Pengadaan (procurement)
Pada prinsipnya, pembeli bisnis berusaha mendapatkan
paket manfaat tertinggi (ekonomi, teknik, jasa dan sosial) ditinjau dari sudut
pandang biaya penawaran pasar. Untuk membuat perbandingan, mereka akan berusaha
menerjemahkan semua biaya dan manfaat ke dalam istilah moneter. Insentif
pembeli bisnis untuk membeli akan merupakan fungsi dari perbedaan antara
manfaat anggapan dan biaya anggapan. Tugas pemasar adalah membuat penawaran
menguntungkan yang mneghantarkan nilai pelanggan yang unggul kepada pembeli
sasaran. Keragaman pemasok adalah satu keuntungan yang mungkin tidak ada
harganya tetapi ini sering kali terlewat oleh pembeli bisnis.
Persepsi
Departemen Pembelian
Departemen pembelian baru yang lebih berorientasi
strategis ini mempunyai misi mencari nilai terbaik dari pemasok yang lebih
sedikit dan lebih baik. Beberapa perusahaan multinasional bahkan menaikkan
status departemen pembeli menjadi “departemen pemasok strategis” dengan
tanggung jawab pencarian dan kemitraan global. Peningkatan mutu pembelian
berarti bahwa pemasar bisnis harus memperbaiki personel penjualan untuk
meyesuaikan diri dengan kaliber pembeli bisnis yang lebih tinggi.
Organisasi
dan Administrasi Pembelian
Sebagian besar profesional pembeli menggambarkan
pekerjaan mereka sebagai lebih strategis, lebih teknis, berorientasi tim, dan
lebih melibatkan tanggung jawab daripada sebelumnya. Beberapa perusahaan mulai
melakukan pemusatan pembelian. Pada saat yang sama, perusahaan mulai
mendesentralisasikan beberapa operasi pembeli dengan memperbedayakan karyawan
untuk membeli barang-barang kecil melalui kartu pembelian korporat yang
dikeluarkan oleh perusahaan kartu kredit.
D. Tahap-tahap
dalam Proses Pembelian
Robinson dan rekan mengidentifikasikan delapan
tahap-tahap umum dalam proses keputusan-pembelian bisnis dan menyebutkan fase pembelian (buyphase). Model dalam
tabel dibawah ini menunjukkan kerangka kerja buygrid.
|
Kelas Pembelian
|
|||
|
Tugas baru
|
Pembelian kembali
modifikasi
|
Pembelian kembali langsung
|
|
FASE PEMBELIAN
|
1.
Pengenalan
masalah
2.
Deskripsi
kebutuhan umum
3.
Spesifikasi
produk
4.
Pencarian
pemasok
5.
Pengumpulan
proposal
6.
Pemilihan
pemasok
7.
Spesifikasi
pesanan rutin
8.
Tinjauan ulang
kinerja
|
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
|
Mungkin
Mungkin
Ya
Mungkin
Mungkin
Mungkin
Mungkin
Ya
|
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
|
Pengenalan
Masalah
Proses pembelian dimulai ketika adanya masalah atau
kebutuhan yang dapat diatasi dengan cara memperolrh barang dan jasa. Proses ini
dipicu oleh stimulus internal atau eksternal. Stimulus internal bisa berupa
keputusan perusahaan untuk mengembangkan produk baru sehingga memerlukan
peralatan dan bahan baru, atau bahan yang dibeli ternyata tidak memuaskan
sehingga perusahaan ingin mencari pemasok lain atau harga yang lebih murah atau
kualitas yang lebih baik. Secara eksternal, pembeli mungkin mendapatkan ide-ide
baru di pameran dagang, melihat iklan, atau menerima telepon dari wiraniaga yang
menawarkan produk yang lebih baik atau harga yang lebih rendah. Pemasar bisnis
dapat merangsang pengenalan masalah melalui surat langsung, telemarketing, dan
menelpon calon pelanggan.
Deskripsi
Kebutuhan Umum dan Spesifikasi Produk
Selanjutnya pembeli berusaha mengidentifikasi pemasok
yang paling tepat melalui direktori perdagangan, kontak dengan perusahaan
iklan, iklan dagang, pameran dagang, dan internet. Perusahaan yang membeli
lewat internet menggunakan pasar elektronik dalam beberapa bentuk:
§
Situs katalog.
§
Pasar vertikal.
§
Situs lelang “pure play”.
§
Pasar spot (atau bursa).
§
Bursa pribadi.
§
Pasar barter.
§
Aliansi pembelian.
Pembelian bisnis online
menawarkan beberapa keunggulan: memangkas biaya transaksi untuk pemebeli dan
pemasok, mengurangi waktu antara pemesanan dan pengiriman, menkonsilidasikan
sistem pembelian, dan semakin memperkuat hubungan langsung antara mitra dan pembeli.
Kelemahannya, pembelian bisnis online mempercepat terkikisnya loyalitas
pemasok-pembeli dan berpotensi menimbulkan masalah keamanan.
E-PROCUREMENT Situs Web diatur berdasarkan dua jenis e-hub: hub vertical yang berpusat pada industri dan hub fungsional. Selain menggunakan situs-situs Web ini, perusahaan
dapat menggunakan e-procurement
dengan cara lain:
§
Membangun link-link ekstranet langsung ke pemasok
utama
§
Membentuk aliansi bisnis
§
Mendirikan situs pembelian perusahaan
Beralih ke e-procurement berarti lebih dari sekedar
membeli piranti lunak; e-procurement
menuntut perubahan strategi dan struktur pembelian. Meskipun demikian,
manfaatnya banya: menggunakan pembeli untuk keseluruhan departemen menghasilkan
diskon volume yang lebih besar dan dinegosiasikan secara terpusat, staf
pembelian yang lebih sedikit, dan pengurangan pembelian barang-barang
substandard dari luar daftar pemasok yang disetujui.
MENCARI PETUNJUK
Tugas pemasok
adalah memastikan dirinya dipertimbangkan ketika pelanggan sedang berada—atau
mungkin berada—di pasar dan mencari pemasok. Untuk mencari petunjuk secara
proaktif, pemasok harus tahu tentang pelanggan mereka. Pemasok yang tidak
mempunyai kapasitas produksi yang diperlukan atau mempunyai reputasi buruk akan
ditolak. Mereka yang lolos kualifikasi mungkin dikunjungi oleh agen pembeli,
yang akan memeriksa fasilitas manufaktur pemasok dan menemui personel mereka.
Banyak pembeli professional menuntut pemasok agar mengubah pemasaran mereka
untuk memperbesar kemungkinan mereka dipilih.
Pengumpulan
proposal
Pemasar binis harus ahli dalam meneliti, menulis, dan
mempresentasikan proposal. Proposal tertulis harus berupa dokumen pemasaran
yang menjelaskan nilai dan manfaat untuk pelanggan. Presentasi lisan yang
dilakukan harus membangkitkan kepercayaan serta memposisikan kapabilitas dan
sumber daya perusahaan sehingga lebih menonjol dari pesaing.
Pemilihan
pemasok (vendor)
Untuk mmenyusun proposisi nilai yang meyakinkan,
pemasar bisnis harus lebih memahami bagaimana pembeli bisnis memperoleh
penilaian mereka. Peneliti yang mempelajari bagaimana pemasar bisnis menentukan
nilai pelanggan menemukan empat metode penilaian
nilai pelanggan(customer value assessment—CVA) yang berbeda. Pilihan dan
seberapa penting dari setiap atribut bervariasi tergantung jenis situasi
pembelian. Kehandalan pengiriman, harga, dan reputasi pemasok sangat menentukan
rutin tidaknya pesanan produk.
MENGATASI TEKANAN HARGA Beberpa perusahaan menangani pembeli berorientasi-harga dengan member
harga yang lebih rendah tapi dengan syarat yang ketat: (1) kuantitas terbatas,
(2) tidak ada pengembalian uang, (3) tidak ada penyesuaian, dan (4) tidak ada
pelayanan. Penjualan solusi juga bisa meringankan tekanan harga dan mempunyai
berbagai bentuk seperti:
§
Solusi untuk meningkatkan pendapatan pelanggan
§
Solusi untuk menurunkan risiko pelanggan
§
Solusi untuk menurunkan biaya pelanggan
JUMLAH PEMASOK Sebagai bagian proses seleksi pembeli, pusat pembeli
harus menentukan berapa banyak pemasok yang digunakan perusahaan mulai semakin
mengurangi jumlah pemasok. Perusahaan yang menggunakan banyak sumber sering
menyebutkan pemogokan buruh sebagai alasan utama mereka tidak memilih sumber
pengadaan tunggal. Alasan lain, karena mereka takut bahwa pemasok akan menjadi
terlalu nyaman dalam hubungan ini dan kehilangan sisi kompetitif mereka.
Spesifikasi
Pesanan-Rutin
Setelah memilih pemasok, pembeli menegosiasikan
pesanan akhir, menbuat daftar spesifikasi teknis, jumlah yang diperlukan, waktu
pengiriman yang diharapkan kebijakan pengembalian, jaminan dan seterusnya.
Dalam hal pemeliharaan, pperbaikan dan operasi, pembeli melakukan pendekatan blanke contract dan bukan pendekatan berkala.
Blanke contract menetapkan hubungan
jangka panjang, di mana pemasok berjanji untuk menyediakan lagi kebutuhan
pembelli sesuai yang diperlukan, dengan harga yang disepakati, sepanjang
periode waktu tertentu. Beberapa perusahaan melangkah jauh dan mengalihkan
tanggung jawab pemesanan ke pemasok mereka dalam sistem yang disebut persediaan yang dikelola vendor. Pemasok
ini sangat mengenal tingkat persediaan pelanggan dan bertanggung jawab
mengisinya secara otomatis melalui program
pengisian berkelanjutan.
Tinjauan
Kinerja
Pembeli meninjau kinerja pemasok terpilih secara
berkela dengan menggunakan salah satu dari tiga metode ini. Pembeli dapat
menghubungi penggunaan akhir dan meminta penilaian mereka; pembeli dapat
menentukan peringkat pemasok berdasarkan beberapa kriteria dengan menggunakan
nilai tertimbang; atau pembeli dapat menggabungkan biaya kinerja yang buruk
untuk menghasilkan biaya pembelian yang disesuaikan, termasuk harga. Tinjauan
kinerja bisa membuat pembeli melanjutkan, memodifikasi, atau mengakhiri
hubungan pemasok.
E. Mengelola
Hubungan Pelanggan Bisnis-ke Bisnis
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, pemasok
ddan pelanggan bisnis melakukan eksplorasi dengan beragam cara untuk mengelola
hubungan mereka. Hubungan yang lebih erat ini sebagian didorong oleh manajemen
rantai pasokan, keterlibatan pemasok sejak awal, dan aliansi
pembeli.mengoptimalkan hubungan yang tepat dengan bisnis sangatlah penting
untuk semua program pemasaran holistik.
Manfaat
Koordinasi Vertikal
Sebagian besar periset mendukung koordinasi vertical
yang lebih besar antara mitra pembelian dan penjual, sehingga mereka tidak
hanya sekedar bertransaksi tetapi terlibat dalam kegiatan yang menciptakan
nilai yang lebih besar bagi kedua pihak. Salah satu historis tentang empat
hubungan bisnis-ke-bisnis yang sangat berbeda menemukan bahwa beberapa faktor,
dengan mempengaruhi ketergantungan antar mitra dan/atau ketidakpastian
lingkungan, mempengaruhi pertimbangan hubungan anatara mitra bisnis. Hubungan
antara agen periklanan dank lien mengilustrasikan penemuan-penemuan ini:
1.
Dalam tahap pembentukan hubungan, salah satu mitra
mengalami pertumbuhan pasar yang substansial
2.
Ketidaksimetrisan informasi antara mitra menyiratkan
bahwa kemitraan akan menghasilkan lebih banyak laba dibandingkan jika mitra
berusaha menginvasi wilayah perusahaan lainnya
3.
Setidaknya slah satu mitra menempatkan penghalang yang
tinggi di pintu masuk sehingga mencegah mitra lain memasuki bisnis
4.
Ada ketidakseimbangan ketergantungan sehingga satu
mitra dapat mengendalikan atau mempengaruhi mitra lain
5.
Salah satu mitra mengambil keuntungan dari
ekonomi-ekonomi skala yang berkaitan dengan hubungan ini
Riset menemukan bahwa
hubungan pembeli-pemasok dibedakan oleh empat faktor ketersediaan alternatif;
pentingnya pasokan; kompleksitas pasokan; dan dinamisme pasar pasokan.
Berdasarkan empat faktor ini, hubungan pembeli-pemasok digolongkkan menjadi
delapan kategori berbeda.
1.
Pembelian dan penjualan dasar
2.
Pembelian per elemen
3.
Transaksi kontraktual
4.
Pasokan pelanggan
5.
Sistem kerja sama
6.
Kolaboratif
7.
Adaptif di kedua pihak
8.
Pelanggan adalah raja
Hubungan
Bisnis: Risiko dan Oportunisme
Koordiansi vertikal dapat menperkuat ikatan
pelanggan-penjual tetapi pada saat yang sama dapat meningkatkan risiko terhadap
investasi khusus pelanggan dan pemasok. Investasi
khusus adalah pengeluaran yang dirancang khusus untuk perusahaan tertentu
dan mitra rantai nilai.meskipun demikian, investasi khusus juga mempunyai
risiko besar bagi pelanggan maupun pemasok. Sebagian invests ini bermasalah (sunk investment), investasi ini mengunci
perusahaan yang membuatnya menjadi satu hubungan tertentu.
Oportunisme
adalah “salah satu bentuk kecuranag atau pengurangan pasokan terhadap suatu
kontrak implicit dna eksplisit”. Bentuk oportunisme yang lebig pasif dapt
berupa penolakan atau ketidaksediaan untuk beradaptasi dengan perubahan
keadaan. Oportunisme menjadi masalah karena perusahaan harus mendedifikasikan
sumber daya untuk mengendalikan dan pengawasan yang sebenarnya dapat dialokasikan untuk tujuan yang lebih
produktif.
F. Pasar
Lembaga dan Pemerintah
Pasar
institusi terdiri dari sekolah, rumah sakit, rumah perawatan, penjara dan
lembaga lain yang harus menyediakan barang dan jasa kepada orang-orang yang
mereka urus. Seperti halnya perusahaan yang memberikan panduan kepada lembaga
pemerintah tentang cara pembelian terbaik dan penggunaan produk perusahaan,
pemmerintah juga memberikan panduan terinci kepada calon pemasok perusahaan
yang menjelaskan cara menjual kepada pemerintah. Untungnya bagi semua bisnis
bear atau kecil, pemerintah federal berusaha menyederhanakan prosedur kontrak
dan membuat penawaran lebih atraktif. Beberapa badan federal yang bertindak
sebagai agen penbelian untuk seluruh intitusi pemerintah lainnya meluncurkan
catalog berbasis Web yang memungkinkan badan sippil dan pertahanan yang berwenang
membeli segala sesuatu dari pasokan medis dan kantor sampai pakaian secara
online. Meskipun demikian, beberapa perusahaan mengejar bisnis pemerintah
dengan mendirikan departemen pemasaran pemerintah yang terpisah.
BAB
8 ::: MENGIDENTIFIKASI SEGMEN DAN TARGET PASAR
Perusahaan tidak dapat berhubungan dengan semua
pelanggannya di pasar yang besar, luas atau beragam. Tetapi mereka dapat
membagi pasar seperti itu menjadi kelompok konsumen atau segmen dengan
kebutuhan dan keinginan berbeda. Kemudian perusahaan harus mengidentifikasi
segmen pasar mana yang dapat dilayaninya dengan efektif. Untuk mengembangkan
rencana pemasaran terbaik, manajer harus memahami apa yang membuat setiap
segmen unik dan berbeda.
A. Tingkat
Segmentasi Pasar
Titik awal untuk mendiskusikan segmentasi adalah pemasaran massal. Dalam pemasaran missal,
penjual melakukan produksi missal, dan promosi massal dari satu produk untuk
semua pembeli. Sebagian besar perusahaan beralih ke pemasaran mikro pada satu dari empat tingkat: segmen, ceruk,
wilayah local, dan perorangan.
Pemasaran
Segmen
Segmen
pasar terdiri dari
sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang
serupa. Pemasaran segmen menawarkan manfaat kunci melebihi pemasaran massal. Penawaran passer yang fleksibel terdiri
dari dua bagian: solusi telanjang
yang berisi elemen produk dan jasa yang dihargai oleh semua anggota segmen, dan
opsi terbuka yang dihargai oleh
beberapa anggota segmen. Kita dapat menentukan karakter, segmen pasar dengan
berbagai cara. Salah satu cara adalah mengidentifikasi segmen preferensi. Peferensi
homogeny ada ketika semua konsumen mempunyai preferensi yang hampir sama:
pasar tidak menunjukkan segmen alami. Pada saat ekstrem lain, konsumen dengan preferensi terdifusi mempunyai
preferensi yang sangat bervariasi. Terakhir, preferensi kelompok dihasilkan ketika segmen pasar alami muncul
dari kelompok konsumen dengan preferensi yang sama.
Pemasaran
Ceruk
Ceruk (Niche) adalah sekelompok pelanggan yang lebih
sempit yang mencari bauran manfaat yang berbeda. Pemasar biasanya
mengidentifikasi ceruk dengan membagi satu segmen menjadi subsegmen. Ceruk
tidak besar tetapi mempunyai ukuran, laba, dan pertumbuhan yang potensial dan
tidak menarik banyak pesaing lain; dan peceruk mendapatkan keekonomisan
tertentu melalui spesialisasi. Beberapa perusahaan besar bahkan telah beralih
ke pemasar ceruk. Pemasar ceruk ingin memahami kebutuhan pelanggan mereka
dengan baik sehingga pelanggan bersedia menbayar harga tinggi. Ketika efisiensi
pemasaran meningkat, ceruk yang tampak trelalu kecil bisa menjadi lebih
menguntungkan.
Pemasaran
Lokal
Pemasaran sasaran memunculkan program pemasaran yang
disesuaikan khusus untuk kebutuhan dan keinginan kelompok pelanggan lokal di
bidang perdagangan, lingkungan sekitar, bahkan toko perorangan. Pemasaran local
mencerminkan tren yang sedang tumbuh, disebut pemasaran akar rumput. Kegiatan pemasaran berkonsentrasi untuk
berada sedekat mungkin dan secara pribadi serelevan mungkin dengan pelanggan
individu. Pemasaran local berpendapat bahwa pemasaran local meningkatkan biaya
manufaktur dan pemasaran dengan mengurangi skala keekonomisan dan memperbesar
masalah logika.
Pemasaran
Individual
Sekarang pelanggan mulai mengambil inisiatif yang
lebih individual dan menentukan apa yang dibeli dan bagaimana caranya. Mereka
masuk kedalam internet; mencari informasi dan evaluasi penawaran produk dan
jasa; mengadakan dialog dengan pemasok, pengguna, dan kritikus produk; dan
dalam banyak kasus, merancang produk yang mereka inginkan. Customerizition menggabungkan penyesuaian massal yang digerakkan
secara operasional dengan pemasaran yang disesuaikan dalam cara yang
memberdayakan konsumen untuk merancang produk dan jasa pilihan mereka.
B. Dasar
Segmentasi Pasar Konsumen
Kita menggunakan dua kelompok variabel yang luas untuk
mensegmentasikan pasar konsumen. Beberapa peneliti berusaha mendefinisikan
segmen dengan melihat karakteristik dekriptif: geografis, dan demografis, dan
psikografis. Peneliti lain berusaha mendefinisikan segmen dengan melihat
pertimbangan perilaku, seperti respons konsumen terhadap manfaat, alasan
penggunaan, atau merek. Apapun jenis skema yang kita gunakan, kuncinya adalah
menyesuaikan program pemasaran untuk mengenali perbedaan pelanggan. Variabel
segmentasi utama—segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
Sementasi
Geografis
Segmen ini memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai
unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota atau
lingkungan sekitar. Perusahaan dapat beroperasi di satu atau beberapa daerah,
atau beroperasi diseluruh daerah, sambil tetap memberikan perhatian pada
variasi lokal. Beberapa pendekatan menggabungkan data geografis dengan data
demografis untuk mendapatkan deskripsi yang jauh lebih kaya tentang pelanggan
dan lingkungan sekitar mereka.
Segmentasi
Demografis
Dalam segmentasi demografis, kita membagi pasar
menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel sepertti usia, ukuran keluarga,
siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,
agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial. Salah satu alasan variabel
demografis begitu popular adalah bahwa variabel ini saling terkait erat dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu variabel-variabel ini mudah
diukur. Berikut bagaimana variabel demografis tertentu digunakan untuk
mensegmentasikan pasar.
USIA DAN TAHAP SIKLUS HIDUP Keinginan dan kebutuhan konsumen berubah sesuai dengan usia. Tetapi,
usia dan siklus hidup bisa menjadi variabel yang rumit. Dalam beberapa kasus
pasar sasaran produk mungkin berusia muda secara psikologis.
TAHAP KEHIDUPAN
Tahap kehidupan mendefinisikan perhatian utama seseorang. Tahap
kehidupan ini mempresentasikan peluang bagi pemasar yang dapat membantu
masyarakat mengatasi masalah utama mereka.
JENIS KELAMIN Pria dan wanita mempunyai sikap dan perilaku yang
berbeda, sebagian berdasarkan susunan genetik dan sebagian karena sosialisasi.
Sebuah studi riset menemukan bahwa pria sering harus diundang untuk menyentuh
produk, sementara wanita sering mengambil produk tanpa didorong.
PENDAPATAN Segmentasi pendapatan merupakan praktik lama dalam
kategori. Pendapatan tidak selalu memprediksikan pelanggan terbaik untuk produk
tertentu.
GENERASI Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh saat-saat
pertumbuhan mereka—musik, film, politik, dan mendefinisikan kejadian pada
periode tersebut. Para ahli demografis menyebut kelompok generasional ini kohort (kelompok). Meskipun kita dapat
membuat pembedaan antara mereka, kohort-kohort generasi yang berbeda juga
saling mempengaruhi.
KELAS SOSIAL Kelas sosial berpengaruh kuat terhadap preferensi
mobil, pakaian, perlengkapan rumah, kegiatan bersenag-senang, dan pengecer
serta banyak perusahaan merancang produk dan jasa untuk kelas sosial tertentu.
Selera kelas sosial berubah setiap tahun.
Segmentasi
Psikografis
Psikografis adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi
guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi
psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat
psikologis/kepribadian, gaya hidup atau nilai. Orang-orang di dalam kelompok
demografis yang sama bisa memiliki profil psikografis yang sangat berbeda.
Salah satu sistem klasifikasi paling terkenal yang tersedia secara komersial
berdasarkan pengukuran psikografis adalah kerangka kerja SRI Consulting
Business Intelligence’s (SRIC-BI), VALSTM.
Dimensi utama
kerangka segmentasi VALS adalah motivasi konsumen (dimensi horizontal) dan
sumber daya konsumen (dimensi vertikal). Konsumen terinspirasi oleh satu dari
tiga motivasi utama: idealisme, pencapaian, dan ekspresi diri. Tingkat sumber
daya yang berbeda meningkatkan atau membatasi ekspresi seseorang atas motivasi
utamanya. Empat kelompok dengan sumbet daya yang lebih tinggi adalah:
1. Penemu—Orang-orang yang berhasil, canggih, aktif, “memegang
kendali” dengan harga diri yang tinggi.
2. Pemikir—Orang-orang yang matang, puas dan refleksi yang
termotivasi oleh idealisme dan menghargai ketertiban, pengetahuan dan tanggung
jawab.
3. Pencapaian—Orang-orang yang berhasil, berorientasi pada tujuan
yang fokus pada karier dan keluarga.
4. Orang yang mengalami—Orang-orang muda, antusias, dan impulsif yang mencari
keragaman dan kesenangan.
Empat kelompok dengan sumber daya rendah adalah:
1. Penganut—Orang-orang konservatif, konvensional, dan tradisional
dengan keyakinan konkret.
2. Pekerja keras—Orang-orang yang trendi dan suka bersenang-senang dengan sumber daya
terbatas.
3. Pembuat—Orang-orang yang praktis, rendah hati, mandiri yang suka
bekerja keras dengan tangan mereka.
4. Bertahan hidup—Orang-orang tua dan pasif yang mengkhawatirkan
perubahan.
Segmentasi
Perilaku
Dalam segmentassi perilaku, pemasar membagi pembeli
menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau
respons terhadap sebuah produk.
PERAN KEPUTUSAN
Orang memainkan
lima peran dalam keputusan pembelian: Pencetus,
Influencer, Pengambil keputusan, Pembeli, dan Pengguna. Orang yang berbeda, tetapi semuanya penting dalam proses
keputusan dan kepuasan konsumen akhir.
VARIABEL PERILAKU
Banyak pemasar
meyakini variabel perilaku—kejadian, manfaat, status pengguna, tingkat
penggunaan, tahap kesiapan pembeli, status loyalitas, dan sikap—adalah titik
awal terbaik untuk membangun segmen pasar.
Kejadian
Kejadian dapat
didefinisikan berdasarkan waktu hari, bulan, tahun atau berdasarkan aspek temporer kehidupan konsumen yang
didefinisikan dengan baik. Kita dapat membedakan pembeli menurut kejadian
ketika mereka memiliki kebutuhan, membeli produk, atau menggunakan produk.
Manfaat Tidak semua orang yang membeli produk menginginkan manfaat yang sama
dari produk tersebut.
Status
Pengguna Semua produk mempunyai nonpenggguna, mantan pengguna,
pengguna potensial, pengguna pertama, dan pengguna teratur. Kunci untuk menarik
pengguna potensial, atau bahkan nonpengguna adalah memahami alasan mengapa
mereka tidak menggunakan produk.
Tingkat
Pengguna pasar dapat disegmentasikan menjadi pengguna produk
kelas ringan, menengah, dan berat. Pengguna berat seringkali hanya menduduki
persentase pasar yang kecil tetapi memiliki persentase total konsumsi yang tinggi.
Tahap
Kesiapan-Pembeli Beberapa orang tidak menyadari keberadaa produk,
beberapa mengetahui, beberapa tertarik, beberapa menginginkan produk, dan
beberapa bermaksud membeli. Untuk membantu menentukan berapa banyak orang yang
ada dalam tahap-tahap tersebut dan seberapa baik mereka mengubah orang dari
satu tahap ke tahap lainnya, beberapa pemasar menerapkan cerobong pemasaran. Jumlah
relatif konsumen pada berbagai tahap berpengaruh sangat besar dalam perancangan
program pemasaran.
Status
Loyalitas Pemasar biasanya membayangkan empat kelompok
berdasarkan status loyalitas merek:
1. Loyalias
Berat—konsumen yang
hanya membeli satu merek sepanjang waktu.
2. Loyalis
yang Terbagi—Konsumen
yang loyal kepada dua atau tiga merek.
3. Loyalis
yang Bergeser—Konsumen
yang beralih loyalitas dari satu merek ke merek lain.
4. Orang
yang Suka Berpindah—Konsumen
yang tidak memperlihatkan loyalitas kepada merek apapun.
Perusahaan dapat belajar
banyak dengan menganalisis tingkat loyalitas merek; loyalitas berat dapat
membantu mengidentifikasi kekuatan produk; loyalitas yang terbagi dapat
memperlihatkan kepada perusahaan merek mana yang paling kompetitif dengan
mereknya; dan dengan melihat pelanggan yang beralih dari mereknya, perusahaan
dapat belajar kelemahan pemasarannya dan berusaha memperbaikinya.
Sikap Lima sikap tentang produk adalah: antusias, positif, apatis, negatif,
dan agresif. Menggunakan basis perilaku yang berbeda dapat membantu memberikan
pandangan yang lebih komprehensif dan kohesif tentang pasar daan segmennya.
MODEL KONVERSI Model konversi mengukur kekuatan dari komitmen
psikologis konsumen terhadap merek dan keterbukaan mereka terhadap perubahan.
Model ini mensegmentasikan pengguna
merek menjadi empat kelompok berdasarkan kekuatan komitmen , dari rendah sampai
tinggi, sebagai berikut:
1. Mudah berubah (sangat mungkin untuk beralih)
2. Rendah (tidak mempunyai komitmen terhadap merek dan dapat
beralih—berapa pengguna aktif mempertimbangkan alternatif)
3. Rata-rata (juga mempunyai komitmen terhadap merek yang mereka
pakai, tetapi tidak terlalu kuat—mereka tidak suka beralih merek dalam jangka
panjang)
4. Tak tergoyahkan (mempunyai komitmen yang kuat terhadap merek yang
mereka gunakan saat ini—mereka sangat tidak suka beralih merek dalam waktu
dekat)
Model ini juga menklasifikasikan nonpengguna merek menjadi empat kelompok lain berdasarkan
“keseimbangan disposisi” mereka dan keterbukaan untuk mencoba merek, dan rendah
sampai tinggi, sebagai berikut:
1. Sangat tidak bersedia (tidak mau beralih ke merek tersebut—preferensi
mereka sangat kuat terhadap merek sekarang)
2. Tidak terlalu bersedia (tidak mau beralih le merek karena menyukai merek
sekarang meskipun tidak kuat)
3. Ambivalen (tertarik pada merek seperti mereka tertarik pada
merek mereka sekarang)
4. Bersedia (sangat mudah didapatkan dalam jangka pendek)
C. Dasar
untuk Segmentasi Pasar Bisnis
Kita
dapat mensegmentasikan pasar bisnis dengan beberapa variabel sama yang kita
gunakan dalam pasar konsumen, seperti geografis, manfaat yang dicari, dan
tingkat penggunaan, tetapi pemasar bisnis juga menggunakan variabel lain.
Variabel demografis merupakan variabel yang paling penting, diikuti oleh
variabel operasi—sampai karakteristik pribadi pembeli.
Pemasar
bisnis biasanya mengidentifikasikan segmen melalui proses yang berurutan.
Pertama, perusahaan melakukan segmentasi makro. Perusahaan melihat pasar
pengguna-akhir mana yang akan dilayani. Perusahaan memilih pasar residensial,
dan perusahaan harus menentukan aplikasi produk paling menarik. Dengan
memfokuskan diri pada komponen pembangun, perusahaan mempertimbangkan ukuran
pelanggan terbaik dan memilih pelangggan besar. Tahap kedua, terdiri dari
segmentasi mikro. Perusahaan membedakan pembelian pelanggan berdasarkan harga,
pelayanan atau kualitas. Perusahaan memutuskan untuk berkonsentrasi pada segmen
pasar yang dimotivasi oleh pelayanan.
D. Penentuan
Target Pasar
Ada banyak teknik statistik untuk mengetahui segmen
pasar. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, perusahaan
harus memutuskan berapa banyak dan segmen pasar mana yang dibidik.
Kriteria
Segmentasi Efektif
Tidak semua skema segmentasi bermanfaat. Agar
bermanfaat, segmen pasar diurutkan berdasarkan lima kriteria kunci:
§
Terukur. Ukuran, daya beli, dan karakteristik segmen dapat
diukur.
§
Substansial. Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
§
Dapat
diakses. Segmen
dapat dijangkau dan dilayani secar efektif.
§
Dapat
didiferensiasi.
Segmen dapat dibedakan secara konseptual dan mempunyai respons yang berbeda
terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda.
§
Dapat
ditindaklanjuti.
Program yang efektif dapat diformulasikan untuk menarik dan melayani segmen.
Mengevaluasi
dan Memilih Segmen Pasar
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda,
perusahaan harus melihat dua faktor: daya tarik keseluruhan segmen serta tujuan
dan sumber daya perusahaan. Beberapa segmen mungkin tidak mempunyai satu atau lebih kompetensi yang
diperlukan untuk menawarkan nilai yang unggul.
KONSENTRASI SEGMEN—TUNGGAL
Perusahaan dapat berusaha
beroperasi di segmen super ketimbang dalam segmen yang terisolasi. Segmen super (supersegment) adalah kumpulan segmen yang memiliki beberapa
kemiripan serupa yang dapat dieksploitasi.
SPESIALISASI SELEKTIF
Perusahaan
memilih sejumlah segmen, masing-masing secara objektif menarik dan tepat.
Mungkin ada sedikit atau tidak ada sinergi antara segmen tersebut, tetapi
masing-masing tersebut menjanjikan sebagai penghasil uang.
SPESIALISASI PRODUK
Perusahaan
membuat produk tertentu yang kemudian
dijual ke beberapa segmen pasar.
SPESIALISASI PASAR
Perusahaan
berkonsentrasi untuuk melayani berbagai kebutuhan dari satu kkelompok pelanggan
tertentu.
CAKUPAN PASAR PENUH Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua
produk yang mungkin mereka perlukan. Dalam pemasaran
tanpa diferensiasi, perusahaan mengabaikan perbedaan segmen dan mengincar
seluruh pasar dengan satu penawaran. Perusahaan merancang sebuah produk dan
program pemasaran yang akan member produk tersebut citra yang unggul dan
menarik jumlah pembeli terluas, dan rancangan ini tergantung pada
distribusi dan iklan massal. Pemasaran
tanpa diferensiasi adalah “contoh pemasaran untuk standarisasi dan produksi
massal dalam proses manufaktur”. Sedangkan dalam pemasaran terdiferensiasi, perusahaan beroperasi dibeberapa segmen
pasar dan merancang produk yang berbeda untuk setiap segmen. Pemasaran
terdiferensiasi biasanya menciptakan lebih banyak total penjualan dibandingkan
pemasaran tanpa diferensiasi. Meskipun dmeikian, pemassaran terdiferensiasi
juga meningkatkan biaya pelaksanaan bisnis.
Pertimbangan
Tambahan
Ada dua pertimbangan tambahan dalam mengevaluasi dan
memilih segmen, yaitu rencana invasi segmen-per-segmen dan pilahan etika target
pasar.
RENCANA INVASI SEGMEN-PER-SEGMEN Perusahaan sebaiknya memasuki satu segmen pada satu waktu. Pesaing tidak
boleh mengetahui segmen apa yang akan dimasuki oleh perusahaan dikemudian hari.
Rencanna invasi perusahaan dapat trebentur ketika mengahadapi pasar yang
tertutup. Oleh karena itu, penyerang harus menemukan cara untuk masuk, yang
biasanya memerlukkan pendekatan mega pemasaran. Megapemasaran (megamarketing)
adalah koordinasi strategis dari keahlian ekonomi, psikologi, politik, dan
hubungan masyarakat, untuk mendapatkan kerja sama sejumlah pihak untuk memasuki
atau beroperasi di pasar tertentu.
PILIHAN ETIKA TARGET PASAR Pemasar harus membidik segmen secra cermat untuk menghindari kritik
konsumen. Penentuan target pasar juga dapat menimbulkan kontroversi publik.
Masyarakat khawatir pemasar mengambil
keuntungan tidak jujur dari kelompok rentan (seperti anak-anak) atau kelompok
yang kekurangan (seperti orangg-orang miskin yang tinggal didalam kota) atau
mempromosikan produk-produk yang berpotensi membahayakan. Pemasaran yang
bertanggung jawab secara sosial memerlukan penentuan sasaran yang tidak hanya
melayani kepentingan perusahaan, tetapi juga kepentingan mereka yang menjadi
target.