MANAJEMEN PEMASARAN
Dosen: Bukti Ginting, SE.,MM.
KDS:
019
Disusun
Oleh:
Oky Putri liyanti
(021112125)
III
C Manajemen
Sumber : Manajemen Pemasaran Jilid 13
Pengarang : Philip Kotler, Kevin Lane Keller
Jurusan Manajemen S1
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Pakuan
November 2013
MELAKSANAKAN RISET PEMASARAN DAN MERAMALKAN PERMINTAAN
Pemasaran yang baik menginginkan pemahaman yang
membantu mereka menerjemahkan kinerja masa lalu dan juga merencanakan kegiatan
masa depan. Mereka memerlukan informasi yang tepat waktu, akurat, dan dapat ditindaklanjuti
tentang konsumen, persaingan, dan merek mereka. Mereka juga harus sebaik
mungkin membuat keputusan taktis dalam jangka pendek dan keputusan strategis
dalam jangka panjang. Usaha untuk menemukan panfangan konsummen dan memahami
implikasi pemasarannya sering menghasilkan peluncuran produk yang berhasil atau
mendorong pertumbuhan suatu produk.
A.
Sistem Riset Pemasaran
Tugas riset pemasaran adalah membuat pandangan tentang
sikap ddan perilaku pembelian pelanggan. Pemahaman
dan gagasan pemasaran (marketing
insight) memberikan informasi diagnostik tentang bagaimana dan mengapa kita
meneliti pengaruh tertentu di pasar, dan apa arti hal tersebut bagi pemasar.
Definisi riset pemasaran (marketing
research) sebagai perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan data sistematis
serta temuan yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu yang dihadapi
perusahaan.
Kebanyakan perusahaan besar mempunyai departemen riset
pemasarannya sendiri, yang sering memainkan peran penting dalam organisasi.
Riset pemasaran tidak terbatas hanya pada perusahaan besar dengan anggaran dan
departemen riset pemasaran yang besar. Sering kali pada perusahaan yang jaug
lebih kecil, semua orang menjalankan riset pemasaran—termasuk pelanggan.
Perusahaan biasanya menentukan anggaran riset
pemasaran sebesar 1% sampai 2% dari penjualan perusahaan. Persentase besar dari
anggaran itu dihabiskan untuk jasa di luar perusahaan. Perusahaan riset
pemasaran dapat dibagi dalam tiga kategori:
1. Perusahaan riset yang terindikasi dengan jasa—Perusahaan ini mengumpulkan informasi konsumen dan
perdagangan, yang mereka jual untuk mendapatkan imbalan. Misalnya: Nielsen
Media Research, SMI/Burke.
2. Perusahaan riset pemasaran sesuai dengan pesanan—Perusahaan ini dipekerjakan untuk melaksanakan proyek
khusus. Mereka merancang studi dan melaporkan temuan.
3. Perusahaan riset pemasaran spesialis lini—Perusahaan ini memberikan layanan riset yang
terspesialisasi. Contoh terbaiknya adalah perusahaan layanan lapangan, yang
menjual jasa wawancara di lapangan kepada perusahaan lain.
Perusahaan kecil dapat
menyewa jasa dari perusahaan riset pemasaran atau mengadakan riset dalam cara
yang kreatif dan terjangkau, seperti:
1.
Melibatkan
mahasiswa atau profesor untuk merancang dan melaksanakan proyek—Perusahaan seperti American Express, GE, Hilton,
Hotels, IBM, Mars, dan Whirlpool melakukan “pemilihan kerumunan” dan
mensponsori kompetisi seperti Innovation
Challenge, di mana para mahasiswa MBA terpandai bersaing dalam tim. Imbalan
bagi para mahasiswa tersebut adalah pengalaman dan visibilitas, sedangkan
imbalan bagi perusahaan adalah pengetahuan baru untuk menyelesaikan masalah
dengan biaya yang lebih murah daripada menyewa konsultan.
2.
Menggunakan
internet—Perusahaan
dapat mengumpulkan cukup banyak informasi dengan biaya yang sangat sedikit
dengan mengamati situs Web pesaing, mengamati ruang chat, dan menilai data yang diterbitkan
3.
Memeriksa
pesaing—Banyak
perusahaan kecil mengunjungi perusahaan mereka pesaing mereka secara rutin.
Sebagian besar perusahaan
menggunakan kombinasi sumber daya riset pemasaran untuk mempelajari strategi
industry, perusahaan, pemirsa, dan saluran mereka.
B.
Proses Riset Pemasaran
Periset pemasaran yang efektif mengikuti enam langkah
yang diperlihatkan dalam peraga berikut ini:
Langkah 1: Mendefinisikan Masalah, Alternatif
Keputusan, dan Tujuan Riset
Manajer pemasaran harus berhati-hati untuk tidak
mendefinisikan masalah terlalu luas atau terlalu sempit untuk periset
pemasaran. Tidak semua proyek riset dapat spesifik. Beberapa riset bersifat eksploratif—tujuannya adalah
memperjelas sifat masalah sebenarnya dan menyarankan kemungkinan solusi atau
ide baru. Beberapa riset bersifat deskriptif—riset
ini berusaha menghitung permintaan. Beberapa riset bersifat kausal—tujuannya adalah menguji hubungan
sebab-akibat.
Langkah
2: Mengembangkan Rencana Riset
Tahap kedua riset pemasaran adalah dimana kita
mengembangkan rencana paling efektif untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan dan beberapa biayanya. Untuk merancang rencana riset, kita harus
mengambil keputusan tentang sumber data, pendekatan riset, instrument riset,
rencana pengambilan sampel, dan metode kontak.
SUMBER DATA Periset dapat mengumpulkan data sekunder, data primer,
atau keduanya. Data sekunder adalah
data yang dikumpulkan untuk tujuan lain dan sudah ada di suatu tempat. Data primer adalah data baru yang
dikumpulkan untuk tujuan tertentu atau proyek riset tertentu. Ketika data yang
dibutuhkan tidak ada atau sudah ketinggalan zaman, tidak akurat, tidak lengkap,
atau tidak dapat diandalkan, periset harus mengumpulkan data primer.
PENDEKATAN RISET Pemasar mengumpulkan data primer dengan lima cara:
melalui observasi, kelompok fokus, survey, data, perilaku, dan pengalaman.
·
Riset Observasi periset dapat mengumpulkan data baru dengan meneliti
pelaku dan setting yang relevan.
·
Riset Etnografi adalah
pendekatan riset observasi tertentu yang menggunakan konsep dan alat dari ilmu
antropologi dan disiplin ilmu social lain untuk memberikan pemahaman mendalam
tentang bagaimana orang hidup dan bekerja. Tujuannya adalah agar periset dapat
menyelami kehidupan seseorang untuk mengungkap keinginan terpendam yang mungkin
tidak terungkap dalam bentuk riset lain.
·
Riset Kelompok Fokus Kelompok fokus (focus
group) adalah sebuah perkumpulan yang terdiri dari 6 sampai 10 orang yang
dipilih secara diteliti oleh periset berdasarkan pertimbangan demografis,
psikografis, atau pertimbangan lain dan dipersatukan untuk mendiskusikan
berbagai topik minat dalam waktu yang panjang.
·
Riset Survei Perusahaan melaksanakan survei untuk mempelajari
penegtahuan, kepercayaan, preferensi, dan kepuasan masyarakat dan mengukur
berbagai besaran ini dalam populasi umum.
·
Data Perilaku Pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka
di data pemindai toko, pembelian katalog, dan database pelanggan. Pembelian
aktual mencerminkan preferensi konsumen dan sering kali lebih dapat diandalkan
daripada penyertaan yang mereka berikan kepada periset pasar.
·
Riset Eksperimen Riset yang paling valid secara ilmiah adalah riset eksperimen, (experimentral research). Riset ini dirancang untuk menangkap
hubungan sebab akibat dengan menghilangkan berbagai penjelasan tentang temuan
yang diteliti. Jika eksperimen itu dirancang dan dilaksanakan dengan baik,
manajer riset dan pemasaran bisa 100% mengandallkan kesimpulannya. Eksperimen
membutuhkan pemilihan kelompok subjek yang sesuai, memberikan perlakuan yang
berbeda kepada mereka, mengendalikan variabel-variabel yang tidak relevan, dan
memeriksa apakah perbedaan respon yang diteliti cukup signifikan secara
statistik. Jika kita dapat menghilangkan atau mengendalikan faktor-faktor yang
tidak relevan, kita dpat menghubungkan pengaruh yang diteliti dengan beragam
perilaku atau rangsangan.
INSTRUMEN RISET Periset pemasaran mempunyai tiga pilihan riset utama dalam
mengumpulkan data primer: kuesioner, pengukuran kualitatif, dan peralatan
teknologi.
·
Kuesioner (questionnaire)
terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan kepada reponden. Periset harus
mengembangkan, menguji, dan memilah kuesioner secara cermat sebelum
mengelolanya pada skala besar. Bentuk kata-kata, dan urutan pertanyaan akan
mempengaruhi respons. Pertanyaan tertutup
menspesifikasikan semua kemungkinan jawaban dan memberikan jawaban yang lebih
mudah untuk diinterpretasikan dan dihiting. Pertanyaan
terbuka memungkinkan responden untuk menjawab pertanyaan dengan kata-kata
mereka sendiri dan seringkali lebih mengungkapkan cara berpikir seseorang.
·
Pengukuran Kualitatif Beberapa
pemasar lebih menyukai metode kualitatif dalam mengukur pendapat konsumen
karena tindakan konsumen tidak selalu sesuai dengan jawaban mereka terhadap
pertanyaai survei. Secra relatif, teknik
riset kualitatif merupakan pendekatan penelitian relatif tidak terstruktur,
yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinan repons. Keragaman ini hanya
dibatasi oleh kreativitas peneliti pemasaran.
·
Peralatan Teknologi Peralatan teknologi terkadang berguna dalam riset
pemasaran. Galvanometer dapat mengukur minat atau emosi yang timbul akibat
paparan iklan atau gambaran tertentu. Tachitoskop memancarkan sebuah iklan
kepada subjek dengan interval paparan yang dapat berkisar dari seperseratus
detik atau kurang sampai beberapa detik.
RENCANA PENGAMBILAN SAMPEL Setelah memutuskan pendekatan dan instrument riset,
periset pemasaran harus merancang rencana pengambilan sampel. Hal ini
memerlukan tiga keputusan:
1.
Unit pengambilan sampel: Siapa yang harus kita survei?
2.
Ukuran sampel: Berapa banyak orang yang harus kita
survei
3.
Prosedur pengambilan sampel: Bagaimana kita harus
memilih responden?
METODE KONTAK Sekarang periset pasar harus memutuskan bagaimana ia
akan menghubungi subjek: lewat surat, lewat telepon, secra tatap muka, atau
online.
· Kuesioner
Surat Kuesioner surat adalah cara terbaik untuk menjangkau orang yang tidak
mau memberikan wawancara pribadi atau orang yang responnya mungkin bias atau
terdistorsi oleh pewawancara. Kuesioner surat memerlukan pertanyaan dengan
kata-kata yang sederhana dan jelas.
· Wawancara
Telepon Wawancara melalui telepon adalah metode terbaik untuk mengumpulkan informasi
dengan cepat; pewawancara juga dapat mengklarifikasi pertanyaan jika responden
tidak mengerti. Wawancara melalui telepon harus singkat dan tidak terlalu
pribadi.
· Wawancara
Pribadi Wawancara pribadi adalah metode yang paling fleksibel. Pewawancra dapat
mengajukan banyak pertanyaan dan mencatat observasi tambahan tentang responden,
seperti pakaian dan bahasa tubuh. Wawancara pribadi mempunyai dua bentuk. Dalam
wawancara yang diatur, pemassar
menghubungi responden untuk membuat perjanjian dan sering menawarkan sejumlah
kecil uang atau insentif. Dalam wawancara
dengan mencegat, periset menghentikan orang-orang di pusat pembelanjaan
atau pojok jalan yang sibuk dan meminta wawancara di tempat. Wawancara dengan
mencegat harus dilakukan dengan cepat dan berisiko memasukkan sampel
nonprobabilitas.
Sampel Probabilitas dan Nonprobabilitas
|
|
A. Sampel Probabilitas
Sampel acak sederhana (simple
random sample)
Sampel acak terstraktifikasi (Stratifird
random sample)
Sampel gugus (cluster/area
sample)
B. Sampel Nonprobabilitas
Sampel mudah (convenience sample)
Sampel penilaian (judgement
sample)
Sampel kouta (quota sample)
|
Setiap anggota populasi memiliki kesempatan seleksi yang sama.
Populasi dibagi menjadi kelompok yang secara eksklusif memiliki
persamaan (seperti kelompok usia), dan sampel acak diambil dari setiap
kelompok.
Populasi dibagi menjadi kelompok yang secara eksklusif memiliki
persamaan (seperti blok kota), dan periset mengambil sampel dari kelompok itu
untuk diwawancara.
Penelitian memilih anggota populasi yang paling mudah diakses.
Peneliti memilih anggota populasi yang memiliki prospek yang baik
untuk mendapatkan informasi akurat.
Peneliti menemukan dan mewawancarai sejumlah orang yang direkomendasikan
dalam masing-masing kategori.
|
·
Wawancara online Sebuah perusahaan dapat mencantumkan kuesioner dalam
situs Web-nya dengan berbagai cara dan menawarkan insentif untuk menjawabnya,
atau perusahaan dapat menempatkan spanduk di situs yang sering dikunjungi
seperti Yahoo!, mengundang orang untuk menjawab beberapa pertanyaan dan mungkin
memenangkan hadiah.
Langkah
3: Mengumpulkan Informasi
Fase pengumpulan data riset pemasaran biasanya adalah
fase termahal dan paling cenderung mengandung kesalahan. Ada empat masalah
utama yang timbul dalam survei. Beberapa reponden tidak pernah ada di rumah dan
harus dihubungi kembali atau diganti. Reponden lain menolak bekerja sama.
Responden lain menolak bekerja sama. Responden lainnya lagi akan memberikan
jawaban yang bias atau tidak jujur. Terakhir, beberapa pewawancara mungkin bias
atau tidak jujur.
Metode pengumpulan data maju pesat berkat perkembangan
teknologi komputer telekomunikasi.beberapa perusahaan riset telepon melakukan
wawncara dari lokasi pusat, menggunakan pewawancara professional untuk membaca
sekumpulan pertanyaan dari monitor dan mengetikkan jawaban responden ke
komputer. Prosedur ini menghilangkan proses pengeditan dan pengkodean,
mengurangi kesalahan, menghemat waktu, dan menghasilkan semua statistik yang
dibutuhkan.
Langkah
4: Menganalisis Informasi
Satu langkah sebelum langkah terakhir adalah
penyimpulan temuan dengan mentabulasikan data dan mengembangkan distribusi
frekuensi. Sekarang periset menghitung rata-rata dan mengukur dispersi
variabel-variabel utama dan menerapkan beberapa teknik statistik canggih dan
model keputusan dengan harapan menemukan temuan tambahan. Periset dapat menguji
berbagai hipotesis dan teori, juga menerapkan analisis sensitivitas untuk
menguji asumsi dan kekuatan kesimpulan.
Langkah
5: Mempresentasikan Temuan
Sebagai langkah terakhir, periset mempresentasikan
temuan yang relevan dengan keputusan pemasaran utama yang dihadapi manajemen.
Periset semakin dituntut untuk memainkan peran konsultan yang lebih proaktif
dalam menerjemahkan data dan informasi menjadi pandangan dan rekomendasi.
Mereka juga harus mempertimbangkan cara untuk mempresentasikan temuan riset
dalam cara yang sebisa mungkin dapat dipahami dan mendorong.
Langkah
6: Mengambil Keputusan
Manajer yang memerintahkan dilakukannya riset harus
mempertimbangkan bukti. John Little dari MIT mendefinisikan sistem dukungan keputusan pemasaran (marketing decision support system—MDSS) sebagai pengumpulan data
terkoordinasi, sistem, alat, dan teknik, dengan peranti lunak dan peranti keras
yang mendukung, dengan mana organisasi mengumpulkan dan menerjemahkan informasi relevan dari bisnis ddan lingkungan
dan mengubah menjadi dasar bagi tindakan pemasaran. Keputusan ada ditangan para
manajer, riset yang dilakukan secara cermat memberikan pandangan bagi mereka
terhadap masalah tersebut (lihat table dibawah ini).
Tujuan Karakteristik Riset Pemasaran yang Baik
|
|
1. Metode Ilmiah
2. Kreativitas riset
3. Beragam metode
4. Ketergantungan antarmodel dan data
5. Nilai dan biaya informasi
6. Skeptisisme yang sehat
7. Pemasaran etis
|
Riset pemasaran yang efektif menggunakan prinsip-prinsip metode
ilmiah: observasi yang teliti, perumusan hipotesis, prediksi, dan pengujian.
Dalam wujud terbaiknya, riset pemasaran mengembangkan cara inovatif
untuk menyelesaikan masalah: perusahaan pakaian yang memproduksi untuk remeja
memberikan kamera video kepada beberapa pemuda, lalu menggunakan video itu
untuk kelompok fokus yang diadakan di
restoran dan tempat-tempat lain yang sering dikunjungi remaja.
Periset pemasaran tidak boleh terlalu tergantung pada satu metode
saja. Mereka juga menyadari nilai menggunakan dua atau tiga metode untuk meningkatkan keyakinan
akan hasilnya.
Periset pemasaran menyadari bahwa data diterjemahkan dari model yang
mendassari dan memandu jenis informasi
yang dicari
Periset pemasaran memperlihatkan perhatiaan pada perkiraan nilai
informasi terhadap biayanya. Biaya umumnya mudah ditentukan, tetapi nilai
riset lebih sulit dihitung. Nilai riset tergantung pada reabilitas dan
validitas temuan dan kehendak manajemen untuk menerima dari bertindak
berdasarkan penemuan tersebut.
Periset pemasaran memperlihatkan skeptisisme yang terhadap asumsi persuasif yang dibuat
oleh manajer tentang cara kerja pasra. Mereka waspada terhadap masalah yang
disebabkan oleh “mitos pemasaran”.
Riset pemasaran bermanfaat bagi perusahaan yang mensponsorinya maupun
pelanggan perusahaan. Penyalahgunaan riset pemasaran dapat merugikan atau
mengganggu konsumen, meningkatkan ketidaksukaan pada apa yang dianggap
konsumen sebagai serangan terhadap privasi mereka atau upaya penjualan
terselubung.
|
Mengatasi
Halangan dalam Penggunaan Riset Pemasaran
Di samping pertumbuhan riset pemasaran yang pesat,
banyak perusahaan masih gagal menggunakan riset pemasaran secara memuaskan atau
tepat, untuk beberapa alasan:
§ Konsepsi
sempit tentang riset.
Banyak manajer melihat riset pemasaran sebagai operasi penemuan fakta. Mereka
mengharapkan periset merancang kuesioner, memilih sampel, mengandakan
wawancara, dan melaporkan hasil, sering tanpa memberikan definisi seksama
tentang masalah.
§
Kaliber periset yang tidak seimbang. Beberapa manajer memandang riset pemassaran tidak
lebih dari sekedar kegiatan administrative dan memperlakukannya seperti itu.
Mereka mempekerjakan periset pemasaran yang kurang kompeten, yang lemah dalam
pelatihan dan rendah kreativitasnya sehingga menyebabkan hasil yang tidak
impresif.
§
Penentuan kerangka masalah yang buruk. Kegagalan New Coke yang terkenal sebagian besar
adalah akibat dari kegagalan menetapkan masalah riset dengan benar, dari
perspektif pemasaran. Isu sebenarnya adalah apa yang dirasakan konsumen tentang
Coca Cola sebagai merek, bukan apa yang mereka rasakan tentang rasa minumannya
semata.
§
Temuan yang terlambat dan terkadang salah. Manajer menginginkan hasil yang akurat dan konklusif.
Mereka mungkin menginginkan hasilnya besok. Tetapi riset pemasaran yang baik
membutuhkan waktu dan uang. Manajer akan kecewa ketika riset pemasaran menelan
biaya terlalu besar atau berlangsung terlalu lama.
§
Perbedaan kepribadian dan presentasional. Perbedaan antara gaya manajer lini dan periset
pemasaran sering menghalangi hubungan yang produktif. Bgai manajer yang
menginginkan kekonkretan, kesederhanaan, dan kepastian, laporan periset
pemasaran mungkin tampak abstrak, rumit, dan tentatif. Tetapi dalam perusahaan
yang lebih progresif, periset pemasaran dimasukkan sebagai anggota tim
manajemen produk, dan pengaruh mereka pada strategi pemasaran pun semakin
bertumbuh.
C. Mengukur
Produktivitas Pemasaran
Salah satu tugas
terpenting dalam riset pemasaran adalah menilai efisiensi dan efektivitas
kegiatan pemasaran. Riset pemasaran dapat membantu pemasar mengatasi kebutuhan
akuntabilitas yang semakin berat ini. Dua pendekatan komppplementer untuk
mengukur produktivitas pemassaran adalah: (1) ukuran pemasaran untuk menilai pengaruh pemasaran dan (2) pemodelan bauran pemasaran untuk
mengestimasi hubungan sebab akibat dan mengukur bagaimana kegiatan pemasaran
mempengaruhi hasil. Papan kendali
(dashboard) pemasaran adalah cara terstruktur untuk mendesiminasikan
pandangan yang dikumpulkan dari dua pendekatan ini dalam organisasi.
Ukuran Pemasaran
Pemasra
menerapkan beragam ukuran untuk menilai pengaruh pemasaran. Ukuran pemasaran (marketing metrics) adalah sejumlah ukuran yang membantu pemasar
menghitung, membandingkan, dan menerjemahkan kinerja pemasran mereka. Ukuran
pemasaran dapat digunakan oleh manajer mereka untuk menjustifikasi dan
merancang program pemasaran dan oleh manajemen senior untuk memutuskan alokasi
keuangan.
Pemodalan Bauran Pemasaran
Model bauran pemasaran menganalisis data dari beragam sumber, seperti data
pemindaian pengecer, data pengiriman perusahaan, penetapan harga, media, dan
data belanja promosi, untuk memahami pengaruh kegiatan pemasaran tertentu
secara labih tepat. Untuk memperdalam pemahamannya, pemasar dapat mengadakan
analisis multivarian, seperti analisis regresi, untuk memilah bagaimana setiap
elemen pemasaran mempengaruhi hasil pemasaran (seperti penjualan merek atau
pangsa pasar).
Papan Kendali (Dashboard)
Pemasaran
Manajemen dapat
merangkai rangkuman ukuran internal dan eksternal yang relevan dalam papan kembali (dashboard) pemasaran
untuk sintesis dan interpretasi. Papan kendali pemasaran hanya sebaik informasi
yang menjadi dasarnya, tetapi alat visualisasi canggih ini dapat membuat data
lebih berbicara demi meningkatkan pemahaman dan analisis. Beberapa perusahaan
juga menunjukkan controller atau
pengendali pemasran untuk meninjau item anggaran dan pengeluaran. Sebagai
masukan (input) bagi papan kendali pemasran, perusahaan harus memasukkan dua
kartu nilai utama yang berbasis pasar, yang mencerminkan kinerja dan memberikan
kemungkinan tanda peringatan dini.
§
Kartu nilai kinerja pelanggan mencatat seberapa baik kinerja perusahaan selama
bertahun-tahun berdasarkan ukuran berbasis pelanggan. Manajemen harus
menetapkan norma bagi setiap ukuran dan mengambil tindakan ketika mereka
mendapati hasilnya keluaran dari batasan.
§
Kartu nilai kinerja pemangku kepentingan (stakeholder): melacak kepuasan berbagai konstituen yang mempunyai
kepentingan kritis dan dampaknya bagi kinerja perusahaan yaitu karyawan,
pemasok, bank, distributor, pengecer, dan pemegang saham.
D. Peramalan
dan Pengukuran Permintaan
Peramal
penjualaln digunakan oleh departemen keuangan untuk meningkatkan kas yang
dibutuhkan untuk investasi dan operasi; oleh departemen manufaktur unutk
menentukan kapasitas dan tingkat hasil; oleh departemen pembelian untuk
mendapatkan jumlah persediaan yang benar; dan oleh sumber daya manusia untuk
mempekerjakan jumlah pekerja yang diperlukan. Terakhir, Departemen Pemasaran
bertanggung jawab untuk menyiapkan peramalan penjualan.
Ukuran Permintaan Pasar
Ukuran pasar
didasarkan pada jumlah pembeli yang mungkin ada untuk suatu penawaran pasar.
Tetapi ada banyak cara yang produktif untuk memecah pasar:
§
Pasar potensial adalah kumpulan komponen yang memiliki tingkat minat
cukup besar terhadap penawaran pasar.
§
Pasar yang tersedia adalah kumpulan konsumen yang mempunyai minat,
penghasilan, dan akses terhadap penawaran tertentu.
§
Pasar sasaran adalalh kumpulan konsumen yang membeli produk
perusahaan. Definisi ini adalah perangkat yang berguna bagi perencanaan pasar.
Jika perusahaan tidak puas dengan penjualannya saat ini, perusahaan dapat
mengambil sejumlah keputusan, seperti menarik persentase pembeli yang lebih
besar dari pasar sasarannya, menurunkan kualifikasi pembeli potensial,
memperluas pasar tersediannya, atau mereposisikan dirinya sendiri dalam pikiran
pelanggan.
Kosakata
Pengukuran Permintaan
Konsep utama dalam pengukuran permintaan adalah
permintaan pasar dan permintaan perusahaan. Dalam masing-masing konsep itu,
kita harus membedakan antara fungsi permintaan, peramalan penjualan, dan
potensi.
PERMINTAAN PASAR (market demand)
untuk sebuah produk adalah total volume yang akan dibeli oleh kelompok
pelanggan tertentu di wilayah geografis tertentu dalam periode waktu tertentu
pada lingkungan perusahaan tertentu di bawah program pemasaran tertentu.
PERAMALAN PASAR Hanya satu tingkat pengeluaran pemasaran industri yang
sebenarnya akan terjadi. Permintaan pasar yang berkorespondensi dengan tingkat
ini disebut peramalan pasar (market forecast).
POTENSI PASAR (market
potential) adalah batas
yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran pemasaran industri
mendekati tingkat tak terbatas untuk suatu lingkungan pemasaran. Perusahaan
yang tertarik pada potensi pasar mempunyai minat khusus dalam persentase penetrasi produk (product-penetration percentage), yaitu
persentase kepemilikan atau penggunaan produk atau jasa dalam populasi.
PERMINTAAN PERUSAHAAN Permintaan perusahaan (company demand)
adalah pangsa permintaan pasar yang diperkirakan perusahaan pada tingkat alternatif
dari usaha pemasaran perusahaan dalam suatu periode waktu. Permintaan
peerusahaan bergantung pada bagaimana persepsi konsumen terhadap produ, jasa,
harga, dan komunikasi perusahaan relatif terhadap pesaing.
PERAMALAN PENJUALAN PERUSAHAAN
(company sales forecast) adalah tingkat penjualan perusahaan yang
diharapkan berdasarkan rencana pemasaran terpilih dan lingkungan pemasaran yang
diasumsikan. Dua konsep lain yang penting adalah konsep berikut. Kuota penjualan (sales quota) adalah tujuan penjualan yang
ditetapkan untuk lini produk, divisi perusahaan, atau perwakilan penjualan. Anggaran penjualan (sales budget) adalah perkiraan
konservatif tentang volume penjualan yang diharapkan, anggaran ini terutama
dipakai untuk membuat keputusan pembelian, produksi, dan arus kas saat ini.
POTENSI PENJUALAN PERUSAHAAN (company sales
potential) addalah batas penjualan yang didekati oleh permintaan perusahaan
ketika usaha pemasaraan perusahaan meningkatkan relatif terhadap usaha pesaing.
Memperkirakan
Permintaan Saat Ini
Eksekutif pemasaran ingin memperkirakan total potensi
pasar, potensi pasar suatu wilayah, dan total penjualan industri serta pangsa
pasar.
TOTAL POTENSI PASAR (total market
potential) adalah jumlah maksimum yang mungkin bersedia bagi semua
perusahaan dalam sebuah industry dan kondisi lingkungan tertentu. Cara umum
untuk memperkirakan total potensi pasar adalah mengalikan jumlah pembeli
potensial (berdasarkan rata-rata kuantitas setiap pembeliaan), dikalikan harga.
POTENSI PASAR SUATU WILAYAH
Karena perusahaan harus
mengalokasikan anggaran pemasaran mereka secara optimal pada wilayah-wilayah
terbaik mereka, mereka harus memperkirakan potensi pasar berbagai kota, negara
bagian, dan negara. Dua metode utama untuk menilai potensi pasar suatu wilayah
adalah metode pembentukan pasar, yang terutama digunakan oleh pemasar bisnis,
dan metode indeks multifaktor, yang terutama digunakan oleh pemasar konsumen.
§
Metode Pembentukan Pasar (market-buildup method) memerlukan
identifikasi semua pembeli potensial di setiap pasar dan memperkirakan
pembelian potensial mereka. Metode ini memberikan hasil akurat jika kita
mempunyai daftar semua pembeli potensial dan perkiraan yang baik tentang apa
yang akan dibeli masing-masing pembeli potensial itu.
§
Metode Indeks Multifaktor Seperti pemasar bisnis, perusahaan konsumen juga harus
memperkirakan potensi pasar suatu wilayah, tetapi pelanggan perusahaan konsumen
terlalu banyak untuk dibuat daftarnya. Metode yang paling umum digunakan dalam
pasar konsumen adalah metode indeks langsung.
PENJUALAN INDUSTRI DAN PANGSA PASAR Selain memperkirakan total potensi dan potensi
wilayah, perusahaan harus mengalami penjualan industri sebenarnya yang terjadi
di pasarnya. Ini berarti perusahaan harus mengidentifikasi pesaing dan memperkirakan
penjualan mereka. Cara lain untuk memperkirakan penjualan adalah membeli
laporan dari perusahaan riset pemasaran yang mengaudit total penjualan merek.
Memperkirakan
Permintaan Masa Depan
Semua peramalan dibuat berdasarkan satu dari tiga
basis informasi: apa yang dikatakan orang, atau apa yang dilakukan orang, atau
apa yang telah dilakukan orang. Dengan menggunakan apa yang dikatakan orang, diperlukan
survei tentang pendapat pembeli atau orang yang dekat dengan pembeli, seperti
pendapat wiraniaga atau pendapat ahli. Membuat peramalan berdasarkan apa yang
dilakukan orang berarti menempatkan produk ke dalam pasar uji untuk mengukur
respons pembeli. Untuk menggunakan basis terakhir—apa yang telah dilakukan
orang—perusahaan menganalisis catatan perilaku pembelian terakhir atau
menggunakan analisis deret waktu atau analisis permintaan statistika.
SURVEI MAKSUD (INTENSI) PEMBELI Peramalan
(forecast) adalah seni mengantisipasi apa
yang mungkin dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu. Untuk barang konsumsi
tahan lama yang besar seperti parabot, beberapa organisasi riset mengadakan
survey periodic tentang maksud pembelian konsumen dan mengajukan pertanyaan
seperti ini: Apakah Anda bermaksud
membeli mobil dalam enam bulan berikutnya? Dan menempatkan jawabannya
berdasarkan skala probabilitas pembelian
(purchase probability scale):
0,00
|
0,20
|
0,40
|
0,60
|
0,80
|
1,00
|
Tidak ada
|
Sedikit
|
Cukup ada
|
Kemungkinan
|
Kemungkinan
|
Pasti
|
Peluang
|
Kemungkinan
|
Kemungkinan
|
Besar
|
Sangat besar
|
Survei juga menanyakan keuangan pribadi konsumen di
saat ini dan di masa depan serta harapan mereka tentang ekonomi. Mereka
menggabungkan berbagai informasi ke dalam ukuran keyakinan konsumen (conference Board) atau ukuran sentiment
konsumen (Survey Research Center of the
University of Michigan).
GABUNGAN PENDAPAT TENAGA PENJUALAN
Ketika mewawancarai pembeli
dianggap metode yang tidak praktis, perusahaan dapat meminta wiraniaganya
memperkirakan penjualan masa depan mereka. Peramalan tenaga penjualan membawa
sejumlah manfaat. Wiraniaga mungkin mempunyai pandangan yang lebih baik
terhadap tren yang sedang berkembang dibandingkan kelompok lain, dan peramalan
dapat memberikan keyakinan yang lebih besar bagi mereka untuk kuota penjualan mereka
dan lebih banyak isentif untuk dicapai. Prosedur peramalan “akar rumput” juga
memberikan perkiraan rinci tang dibagi berdasarkan produk, wilayah, pelanggan
dan wiraniaga.
PENDAPAT AHLI Perusahaan juga bisa mendapatkan peramalan dari para
ahli, termasuk penyalur, distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan
asosiasi dagang. Perkiraan penyalur mempunyai kekuatan dan kelemahan yang
serupa dengan perkiraan tenaga penjualan. Banyak perusahaan membeli peramal
ekonomi terkemuka yang menyediakan seabrek data dan kecanggihan peramal.
ANALISIS PENJUALAN MASA LALU Perusahaan dapat mengembangkan peramalan penjualan
berdasarkan penjualan masa lalu. Analisis
deret waktu (time series) membagi deret masa lalu menjadi empat komponen
(tren, siklus, musim, dan tak teratur) dan memproyeksikannya ke masa depan. Penghalusan eksponensial (exponential
smooting), memproyeksikan penjual periode berikutnya dengan menggabungkan
rata-rata penjualan masa lalu, dan penjualan terbaru, ini memberikan bobot
lebih banyak pada penjualan terbaru. Analisis
permintaan statistic mengukur dampak sejumlah faktor kausal (seperti
penghasilan, pengeluaran pemasaran, dan harga) terhadap tingkat penjualan.
Terakhir, analisis ekonometri membuat
sejumlah persamaan yang menggambarkan sistem dan secara statistic menurunkan
parameter berbeda yang membentuk persamaan secara statistic.
METODE UJI PASAR Ketika pembeli tidak merencanakan pembelian mereka
dengan seksama, atau para ahli tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan, uji
pasar secara langsung dapat membantu meramalkan penjualan produk baru atau
menetapkan penjualan produk di saluran distribusi atau wilayah baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar